Menghinakan Orang Kafir Dengan Syair

اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا سَوَآءٌ عَلَيْهِمْ ءَاَنْذَرْتَهُمْ اَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ  لَا يُؤْمِنُوْنَ

Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, engkau (Muhammad) beri peringatan atau tidak engkau beri peringatan, mereka tidak akan beriman.

[QS. Al-Baqarah: Ayat 6]

Telah menceritakan kepada kami 'Abdul Malik bin Syu'aib bin Al Laits; Telah menceritakan kepadaku Bapakku dari Kakekku; Telah menceritakan kepadaku Khalid bin Yazid; Telah menceritakan kepadaku Sa'id bin Abu Hilal dari 'Umarah bin Ghaziyyah dari Muhammad bin Ibrahim dari Abu Salamah bin 'Abdur Rahman dari 'Aisyah bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Cacilah kaum kafir Quraisyy dengan syair, Karena yang demikian itu lebih pedih daripada bidikan panah."

Pada suatu ketika, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengutus seseorang kepada lbnu Rawahah untuk menyampaikan pesan beliau yang berbunyi; Cacilah kaum kafir Quraisyy dengan syairmu!" Kemudian lbnu Rawahah melancarkan serangan kepada mereka dengan syairnya, tetapi sepertinya Rasulullah belum merasa puas.

Setelah itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengirim seorang utusan kepada Ka'ab bin Malik. Lalu juga mengutus seorang utusan kepada Hassan bin Tsabit. Ketika utusan tersebut datang kepadanya, Hassan berkata; "Telah tiba saatnya engkau mengutus singa yang mengipas-ngipaskan ekornya, menjulurkan dan menggerak-gerakkan Iidahnya.

Demi Dzat yang telah mengutus engkau dengan membawa kebenaran, saya akan menyayat-nyayat hati kaum kafir Quraisyy dengan syair saya ini seperti sayatan kulit." Tetapi Rasulullah memperingatkannya terlebih dahulu: "Hai Hassan, janganlah kamu tergesa-gesa, karena sesungguhnya Abu Bakar itu lebih tahu tentang nasab orang-orang Quraisyy. Sementara nasab Quraisyy itu sendiri ada pada diriku."

Kemudian Hassan bin Tsabit pergi mengunjungi Abu Bakar Setelah itu, ia pun kembali menemui Rasulullah dan berkata; Ya Rasulullah, nasab engkau telah saya ketahui silsilahnya. Demi Dzat yang telah mengutus engkau dengan kebenaran, saya pasti akan mampu mencabut engkau dan kelompok mereka sebagaimana tercabutnya sebutir gandum dari adonannya."

Aisyah berkata; "Lalu saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Jibril Alahis Salam senantiasa akan mendukungmu hai Hassan selama kamu menghinakan orang-orang kafir dengan syairmu untuk membela Allah dan Rasul-Nya." Aisyah berkata; Hassan bin Tsabit melontarkan syair-syair hinaan kepada kaum Quraisyy dengan dahsyatnya." Hassan bin Tsabit berkata; dalam syairnya; 'Kau hina Muhammad, maka aku balas hinaanmu itu, # dan dengan itu maka aku raih pahala di sisi Allah. # Kau hina Muhammad, orang yang baik dan tulus, # utusan Allah yang tidak pernah ingkar janji. # Ayahku, nenekku, dan kehormatanku akan, aku persembahkan demi kehormatan Muhammad dan seranganmu. # Aku akan pacu kudaku yang tak terkejar olehmu menerjang musuh dan terus mendaki. # Pasukan berkuda kami melesat ke atas bukit, dengan menyanding anak panah yang siap diluncurkan. # Kuda-kuda kami terus berlari, dengan panji-panji yang ditata oleh kaum wanita.# Tantanganmu pasti kami hadapi, sampai kemenangan berada di tangan kami. # Jika tidak, maka tunggulah saat pertempuran # yang Allah akan berikan # kejayaan kepada orang yang dikehendaki-Nya. # Allah berfirman: "Telah Aku utus seorang hamba, # yang menyampaikan kebenaran tanpa tersembunyi." # Allah berfirman: "Telah Aku siapkan bala bantuan, # yaitu pasukan Anshar yang merindukan musuh. # Setiap hari kami siap menghadapi cacian, # pertempuran, ataupun hinaan. # Hinaan, pujianmu dan pertolonganmu kepada Rasulullah, semua itu bagi beliau tiada artinya. # Jibril yang diutus oleh Allah untuk membantu kami, dialah Ruhul Qudus yang tak tertandingi.

(HR. Muslim)

Mengubur Para Mujahid Ditanah Wafatnya

Telah menceritakan kepada kami Mahmud bin Ghailan berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Dawud berkata, telah mengabarkan kepada kami Syu'bah dari Al Aswad bin Qais ia berkata; Aku mendengar Nubaih Al Anazi menceritakan dari Jabir ia berkata, "Pada perang uhud bibiku datang dengan membawa jasad ayahku untuk dikuburkan di pekuburan kami. Tiba-tiba penyeru Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berteriak, "Kembalikanlah semua korban perang di tempatnya masing-masing." Abu Isa berkata, "Hadits ini derajatnya hasan shahih, dan Nubaih adalah seorang yang tsiqah."

HR. Tirmidzi

Menyikapi Nadzar Taat Atau Maksiat

Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas dari Thalhah bin Abdul Malik Al Aili dari Al Qasim bin Muhammad dari 'Aisyah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Barangsiapa bernadzar untuk taat kepada Allah hendaklah ia kerjakan dan barangsiapa bernadzar untuk bermaksiat kepada Allah maka janganlah ia kerjakan." Telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin Ali Al Khallal berkata; telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Numair dari Ubaidullah bin Umar dari Thalhah bin Abdul Malik Al Aili dari Al Qasim bin Muhammad dari 'Aisyah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, seperti hadits tersebut." Abu Isa berkata, "Hadits ini derajatnya hasan shahih, Yahya bin Abu Katsir meriwayatkannya dari? Al Qasim bin Muhammad. Dan ini adalah pendapat sebagian ulama` dari kalangan sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan selain mereka. Pendapat ini juga dipegang oleh Imam Malik dan Imam Syafi'i. Mereka mengatakan, "Tidak boleh bermaksiat kepada Allah, (jika seseorang bernadzar demikian) dan tidak ada kaffarat sumpah apabila terdapat nadzar dalam kemaksiatan."

HR. Tirmidzi

Setelah Hari Ini, Mekkah Tidak Akan Diserang Lagi Sampai Hari Kiamat

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar berkata, telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id berkata, telah menceritakan kepada kami Zakariya bin Abu Zaidah dari Asy Sya'bi dari Al Harits bin Malik bin Al Barsha` ia berkata, "Saat pembukaan kota Makkah aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Setelah hari ini kota ini tidak akan diserang hingga hari kiamat." Abu Isa berkata, "Dalam bab ini juga ada hadits dari Ibnu Abbas, Sulaiman bin Shurad, dan Muthi'. Hadits ini derajatnya hasan shahih, ini adalah hadits Zakariya bin Abu Zaidah, dari Asy Sya'bi, kami tidak mengetahuinya kecuali dari hadits yang diriwayatkannya."

HR. Tirmidzi

Sempurnanya Fisik Nabi Musa

Telah menceritakan kepada kami Abdu bin Humaid telah menceritakan kepada kami Rauh bin Ubadah dari Auf dari Al Hasan, Muhammad dan Khilas dari Abu Hurairah dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bahwa Musa 'alaihis salam adalah orang yang amat pemalu dan menutup, tidak ada kulitnya yang terlihat sedikit pun karena malu. Lalu Bani Isra`il menyakitinya, mereka berkata: Tidaklah ia mengenakan penutup seperti ini kecuali pasti karena cacat yang ada pada kulitnya, mungkin belang, cacat atau penyakit lain. Allah 'azza wajalla hendak membebaskan Musa dari ucapan mereka. Pada suatu hari, Musa 'alaihis salam menyendiri, ia meletakkan bajunya di atas batu lalu mandi, seusai mandi, Musa menghampiri bajunya untuk diambil, ternyata batu itu membawa pergi bajunya lalu Musa mengambil tongkatnya kemudian mencari batu itu seraya berkata: Bajuku, hai batu, bajuku, hai batu. Hingga ia sampai ke sekumpulan orang dari Bani Israil, mereka melihatnya dalam keadaan telanjang dan ia adalah manusia yang paling baik bentuk fisiknya. Allah membebaskannya dari ucapan-ucapan mereka." Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Batu itu berhenti lalu Musa mengambil bajunya dan mengenakannya lalu ia memukul batu itu dengan tongkatnya. Demi Allah di batu itu ada bekas akibat pukulan tongkatnya sebanyak tiga, empat atau lima bekas. Itulah firman Allah Ta'ala: 'Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang menyakiti Musa; maka Allah membersihkannya dari tuduhan-tuduhan yang mereka katakan. dan adalah dia seorang yang mempunyai kedudukan terhormat di sisi Allah." (Al Ahzaab: 59) Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih. Hadits ini juga diriwayatkan melalui sanad lain dari Abu Hurairah dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam. Dalam hal ini ada hadits serupa dari Anas dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam.

HR. Tirmidzi

Ruh Itu Termasuk Urusan Allah

Telah menceritakan kepada kami Ali bin Khasyram telah mengkhabarkan kepada kami Isa bin Yunus dari Al A'masy dari Ibrahim dari Alqamah dari Abdullah berkata:

Aku pernah berjalan bersama Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam di sebuah ladang di Madinah dan beliau bersandar pada batang kurma, kemudian sekelompok orang yahudi lewat, lalu sebagian mereka mengatakan:

Maukah kalian menanyakan (sesuatu) padanya? yang lainnya menyahut: Sekiranya kalian bertanya padanya, pasti ia akan menjawab dengan sesuatu yang kalian benci. Mereka bertanya padanya (Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam): Wahai Abu Al Qasim, beritahukan kepada kami tentang ruh! kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam berdiri sejenak dan mendongakkan kepalanya ke langit, dan aku tahu bahwa (saat itu) beliau mendapat wahyu sampai selesai lalu bersabda: "Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh.

Katakanlah: "Ruh itu termasuk urusan Rabb-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit." (Al Israa`: 85) Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih.

HR. Tirmidzi

Sebagian Tafsir Surat An-Nisa

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yahya bin Abu Umar dan Abdullah bin Abu Zinad dengan maksud yang sama, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Ibnu Muhaishin dari Muhammad bin Qais bin Makhramah dari Abu Hurairah ia berkata; "Ketika turun Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan dengan kejahatan itu. QS An-Nisa`: 123, kaum muslimin merasa keberatan mengenai hal itu, lalu mereka mengadukannya kepada Nabi Shallallahu 'alahi wasallam, beliau bersabda: "Berlaku adil dan berlaku luruslah, karena setiap (musibah) yang menimpa seorang mukmin, akan menjadi penebus (atas dosanya), bahkan tertusuk duri atau musibah yang menimpanya sekalipun." Ibnu Muhaishin adalah Umar bin Abdurrahman bin Muhaishin. Abu Isa berkata; Hadits ini hasan gharib.

HR. Tirmidzi

Doa Bersin Dan Cara Menjawab Yang Benar Menurut Hadits Shahih

Telah menceritakan kepada kami Mahmud bin Ghailan telah menceritakan kepada kami Abu Daud telah mengabarkan kepada kami Syu'bah telah mengabarkan kepada kami Ibnu Abu Laila dari saudaranya yaitu Isa bin Abdurrahman dari Abdurrahman bin Abu Laila dari Abu Ayyub bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila salah seorang dari kalian bersin, hendaknya dia mengucapkan "ALHAMDULILLAAH 'ALA KULLI HAAL (segala puji bagi Allah dalam kondisi apapun), " kemudian orang yang menjawabnya mengucapkan "YARHAMUKALLAAH (semoga Allah merahmatimu), " lalu dia membalas "YAHDIKUMULLAAHU WA YUSLIH BAALAKUM (semoga Allah memberi petunjuk kepada kalian dan memperbaiki kondisi kalian)." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Ibnu Abu Laila dengan sanad seperti ini. Abu Isa berkata; Demikianlah Syu'bah meriwayatkan hadits ini dari Ibnu Abu Laila dari Abu Ayyub dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, Ibnu Abu Laila meriwayatkan hadits ini secara mudltharib (matan atau sanadnya berlawanan), terkadang mengatakan; Dari Abu Ayyub dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, terkadang mengatakan; Dari Ali dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar dan Muhammad bin Yahya Ats Tsaqafi Al Marwazi keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id Al Qattan dari Ibnu Abu Laila dari saudaranya yaitu Isa dari Abdurrahman bin Abu Laila dari Ali dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits di atas.

HR. Tirmidzi

Pengecualian Doa Bersin Untuk Yahudi

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Hakim bin Dailam dari Abu Burdah dari Abu Musa ia berkata; "Orang-orang Yahudi bersin di sisi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan harapan beliau akan mengucapkan "YARHAMUKUMULLAAH (semoga Allah merahmati kalian), " Namun beliau mengucapkan: "YAHDIIKUMULLAAH WA YUSHLIH BAALAKUM (semoga Allah memberikan hidayah kepada kalian dan memperbaiki kondisi kalian)." Dan dalam bab ini, ada hadits semisal dari Ali, Abu Ayyub, Salim bin 'Ubaid, Abdullah bin Ja'far dan Abu Hurairah. Abu Isa berkata; Hadits ini hasan shahih.

HR. Tirmidzi

Mencatat Hadits Ditangan

[Qutaibah] telah bercerita kepada kami bahwa [Al Laits] telah bercerita kepada kami dari [Al Khalil bin Murrah] dari [Yahya bin Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] dia berkata; ada seorang lelaki dari kaum Anshar yang duduk ke hadapan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu mendengarkan hadits dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan dia terkagum-kagum, tetapi dia tidak dapat menghafalnya, maka dia mengadu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata; "wahai Rasulullah sesungguhnya aku mendengar hadits darimu dan hadits tersebut membuat aku terkagum-kagum, akan tetapi aku tidak dapat menghafalnya, ' maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "gunakanlah bantuan dengan tangan kananmu." sambil beliau mengisyaratkan menulis dengan tangannya. Dan dalam bab ini ada hadits dari Abdullah bin Amru. Abu Isa berkata; 'hadits ini isnadnya tidak sedemikian kuat, dan aku mendengar Muhammad bin Isma'il berkata, "Al Khalil bin Murrah adalah munkarul hadits (hadits haditsnya munkar).'

HR. Tirmidzi

Panas Yang Berlipat Api Neraka

Telah menceritakan kepada kami Suwaid telah mengabarkan kepada kami Abdullah telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Api kalian ini yang kalian gunakan untuk membakar adalah salah satu bagian dari tujuh puluh bagian panasnya api neraka." Mereka bertanya; "Demi Allah, apabila api ini sungguh sudah cukup (panas untuk mengadzab orang yang bermaksiat, lalu mengapa harus ditambah panasnya) wahai Rasulullah?" Beliau menjawab: "Panasnya api neraka melebihi (panasnya api dunia) sembilan puluh sembilan bagian. Semua bagian api (yang berjumlah sembilan puluh sembilan) panasnya adalah seperti panas api neraka." (maksud jawaban Rasulullah adalah adzab Allah harus lebih besar daripada adzab manusia). Abu Isa berkata; 'Hadits ini hadits hasan shahih. Dan Hammam bin Munabbih adalah saudara Wahb bin Munabbih. Dan Wahb telah meriwayatkan hadits darinya."

HR. Muslim

Balasan Neraka Jahanam Untuk Orang Kafir

Telah menceritakan kepada kami Suwaid telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin al Mubarak dari Sa'id bin Yazid Abu Syuja' dari Abu as Samh dari Abu al Haitsam dari Abu Sa'id al Khudzri dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau menjelaskan firmanNya: "Dan mereka di dalam neraka itu dalam keadaan cacat." Beliau bersabda: "Orang kafir dibakar oleh api neraka, maka bibir atasnya mengkerut (ke atas) sehingga mencapai pertengahan kepalanya, sedangkan bibir bawahnya menjulur hingga mendekati pusarnya." Abu Isa berkata; 'Ini hadits hasan shahih gharib. Dan Abu al Haitsam namanya adalah Sulaiman bin Amru bin Murrah bin Abd al Utwari. Dia adalah seorang yatim yang berada pada naungan Abu Sa'id.'

HR. Tirmidzi

Banyak Mengingat Mati • Nasehat Islam

Telah menceritakan kepada kami Hannad telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ma'in telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Yusuf telah menceritakan kepadaku 'Abdullah bin Bahir ia mendengar Hani` budak 'Utsman, berkata: 'Utsman menangis bila berdiri diatas makam hingga jenggotnya basah. Dikatakan padanya: Surga dan neraka disebutkan tapi aku tidak menangis sementara kau menangis karena ini. 'Utsman berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Sesungguhnya makam adalah tempat akhirat pertama, bila seseorang selamat darinya maka setelahnya lebih mudah dan bila tidak selamat darinya maka setelahnya lebih sulit." 'Utsman berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Aku tidak melihat suatu pemandang pun melainkan pemakaman lebih mengerikan." Berkata Abu Isa: Hadits ini hasan gharib, kami hanya mengetahuinya dari hadits Hisyam bin Yusuf.

HR. Tirmidzi

Doa Supaya Istiqomah Dijalan Allah Dan Rasulullah

Telah menceritakan kepada kami Hannad; telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Abu Sufyan dari Anas dia berkata; adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terbiasa membaca do'a "YA MUQALLIBAL QULUUB TSABBIT QALBII 'ALAA DIINIKA (wahai Dzat yang membolak balikkan hati teguhkanlah hatiku berada di atas agamamu)." Kemudian aku pun bertanya, "Wahai Rasulullah, kami beriman kepadamu dan kepada apa yang Anda bawa. Lalu apakah Anda masih khawatir kepada kami?" beliau menjawab: "Ya, karena sesungguhnya hati manusia berada di antara dua genggaman tangan Allah yang Dia bolak-balikkan menurut yang dikehendaki-Nya." Abu Isa berkata; Hadits semakna juga diriwayatkan dari An Nawwas bin Sam'an, Ummu Salamah, Abdullah bin Amr dan A'isyah. Dan ini adalah hadits Hasan, demikianlah kebanyakan telah meriwayatkannya dari Al A'masy dari Abu Sufyan dari Anas, dan sebagian yang lainnya telah meriwayatkannya dari Al A'masy dari Abu Sufyan dari Jabir dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, namun hadits Abu Sufyan dari Anas lebih shahih.

HR. Tirmidzi

Hijrah Pada Nabi

Telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Mu'alla bin Ziyad mengembalikannya kepada Mu'awiyah bin Qurrah mengembalikannya kepada Ma'qil bin Yasar mengembalikannya kepada nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Ibadah saat terjadi pembunuhan sama seperti hijrah kepadaku." Berkata Abu Isa: Hadits ini gharib, kami hanya mengetahuinya dari hadits Hammad bin Zaid dari Mu'alla..

HR. Tirmidzi

Orang Miskin Masuk Surga Lebih Dulu Dibanding Orang Kaya

Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Al Muharibi dari Muhammad bin 'Amru dari Abu Salamah dari Abu Hurairah berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Orang-orang miskin masuk surga setengah hari terlebih dahulu sebelum orang-orang kaya, lamanya limaratus tahun." Berkata Abu Isa: Hadits ini hasan shahih.

HR. Tirmidzi

Ganjaran Surga Bagi Orang Buta Yang Sabar

Telah menceritakan kepada kami Mahmud bin Ghailan telah menceritakan kepada kami 'Abdur Razzaq telah mengkhabarkan kepada kami Sufyan dari Al A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah ia memarfu'kannya kepada nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam, ia berkata: Allah 'azza wajalla berfirman: "Barangsiapa yang Aku lenyapkan kedua matanya, lantas ia bersabar dan mengharap pahala, aku tidak merelakan pahala baginya selain surga." Dalam hal ini ada hadits serupa dari 'Irbadl bin Sariyah. Berkata Abu Isa: Hadits ini hasan shahih.

HR. Tirmidzi

Jangan Minum Seperti Unta

Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib, telah menceritakan kepada kami Waki' dari Yazid bin Sinan Al Jazari dari Ibnu Atha` bin Abu Rabah dari bapaknya dari Ibnu Abbas ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian minum dengan sekali tegukan sekaligus seperti minumnya unta, akan tetapi minumlah dengan dua atau tiga kali tegukan dan bacalah basmalah jika kalian minum, serta (bacalah) hamdalah jika kalian mengangkat bejananya." Abu Isa berkata; Ini merupakan hadits gharib dan Yazid bin Sinan Al Jazari dia adalah Farwah Ar Ruhawi.

HR. Tirmidzi

Membuang Cincin Dijari Kanan

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ubaid Al Muharibi berkata, telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Abu Hazim dari Musa bin Uqbah dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membuat cincin dari emas lalu memakainya di jari tangan kanan. Setelah itu beliau duduk di atas mimbar dan bersabda: "Sesungguhnya Aku telah mengenakan cincin ini di jari tangan kananku." Kemudian beliau membuang cincinnya, lantas orang-orang ikut membuang cincin mereka." Ia berkata, "Dalam bab ini juga ada hadits dari Ali, Jabir, Abdullah bin Ja'far, Ibnu Abbas, 'Aisyah dan Anas." Abu Isa berkata, "Hadits Ibnu Umar ini derajatnya hasan shahih. Telah diriwayatkan pula dari Nafi' dari Ibnu Umar dari jalur lain seperti hadits tersebut. Namun dia tidak menyebutkan bahwa Rasulullah mengenakan cincin pada jari tangan kanannya."

HR. Tirmidzi

Tidak Ada Potong Tangan Pada Pengkhianat

Telah menceritakan kepada kami Ali bin Khasyram, telah menceritakan kepada kami Isa bin Yunus dari Ibnu Juraij dari Abu Az Zubair dari Jabir dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tidak ada potong tangan terhadap pengkhianat, perampas dan penipuan." Abu Isa berkata; Hadits ini hasan shahih dan menjadi pedoman amal menurut para ulama dan Mughirah bin Muslim telah meriwayatkannya dari Abu Az Zubair dari Jabir dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti Hadits Ibnu Juraij. Mughirah bin Muslim adalah Bashri saudara Abdul Aziz Al Qasmali, seperti inilah yang dikatakan oleh Ali bin Al Madini.

HR. Tirmidzi

Menepati Nadzar

Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah berkata, telah menceritakan kepada kami Hafsh bin Ghiyats dari Ubaidullah bin Umar dari Nafi' dari Ibnu Umar dari Umar Ibnul Khtahthab ia berkata, "Di masa Jahiliyah aku pernah bernadzar, setelah aku masuk Islam, aku bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau memerintahkan aku untuk menunaikan nadzarku tersebut."

HR. Ibnu Majah

Larangan Menjual Perwalian Budak

Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin Muhammad; telah menceritakan kepada kami Waki'; telah menceritakan kepada kami Syu'bah dan Sufyan dari Abdullah bin Dinar dari Ibnu Umar berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang menjual pewalian dan menghibahkannya."

HR. Ibnu Majah

Thawaf Di Baitullah

Telah menceritakan kepada kami Al 'Abbas bin 'Utsman Ad Dimasyqi; telah menceritakan kepada kami Al Walid bin Muslim dari Malik bin Anas dari Ja'far bin Muhammad dari Ayahnya dari Jabir radliallahu 'anhu, ia berkata; "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam selesai melaksanakan Thawaf di Baitullah, maka beliau mendatangi Maqam Ibrahim. Kemudian 'Umar radliallahu 'anhu bertanya; 'Wahai Rasulullah, apakah ini maqam bapak kita (Ibrahim 'Alaihis Salam) yang Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah sebutkan dalam firman-Nya: 'Dan jadikanlah sebagian dari Maqam Ibrahim sebagai tempat shalat.' (Qs. Al Baqarah 2:125)" Al Walid berkata; 'Aku bertanya kepada Malik; 'Beginikah Umar membacanya; 'Dan jadikanlah sebagian dari Maqam Ibrahim sebagai tempat Shalat? ' Malik menjawab; 'Ya.'

HR. Ibnu Majah

Orang Yang Mati Dijalan Allah Akan Terus Hidup

Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Mundzir Al Hizami, telah menceritakan kepada kami Musa bin Ibrahim Al Harami Al Anshari, aku mendengar Thalhah bin Khirasy, aku mendengar dari Jabir bin Abdullah, ia berkata; ketika Abdullah bin Amru bin Haram terbunuh pada perang Uhud, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wahai Jabir!, Maukah engkau aku beritahu tentang apa yang dikatakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala kepada ayahmu?" Aku katakan: "Tentu." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah Subhanahu Wa Ta'ala tidak pernah berbicara kepada seorang pun kecuali dari balik hijab, tetapi Allah Subhanahu Wa Ta'ala berbicara kepada Ayahmu berhadap-hadapan. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: 'Wahai hambaku, mintalah sesuatu dari-Ku, niscaya Aku memberikannya kepadamu, ' ia berkata; 'Wahai Tuhan! Hidupkanlah aku kembali, hingga aku terbunuh kembali demi untuk-Mu yang kedua kalinya.' Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman, 'Hal itu telah berlalu dari-Ku, sesungguhnya mereka tidak dikembalikan." la berkata wahai Tuhan! Sampaikanlah kepada orang-orang setelahku, Allah Subhanahu Wa Ta'ala menurunkana ayat: " Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati. "

HR. Ibnu Majah

Semarakkan Hudud

Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Al Jarrah, telah menceritakan kepada kami Waki' dari Ibrahim bin Al Fadlal dari Sa'id bin Abu Sa'id dari Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Semarakkanlah hudud, selagi kalian mendapatkan kesempatan."

HR. Ibnu Majah

Lerangan Menjual Budak Yang Bersaudara

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yahya berkata, telah menceritakan kepada kami Affan dari Hammad berkata, telah memberitakan kepada kami Al Hajjaj dari Al Hakam dari Maimun bin Abu Syabib dari Ali ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberiku hadiah dua budak bersaudara. Kemudian aku menjual seorang dari keduanya. Beliau lantas bertanya: "Apa yang sedang dilakukan oleh kedua budak itu?" Aku menjawab, "Aku telah menjual salah seorang dari keduanya." Beliau bersabda: "Kembalikanlah."

HR. Ibnu Majah

Menikahi Wanita Merdeka

Telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Ammar berkata, telah menceritakan kepada kami Sallam bin Sawwar berkata, telah menceritakan kepada kami Katsir bin Sulaim dari Adl Dlahhak bin Muzahim ia berkata; aku mendengar Anas bin Malik berkata, "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa ingin berjumpa dengan Allah dalam keadaan suci lagi disucikan maka nikahlah dengan wanita-wanita merdeka."

HR. Ibnu Majah

Menyelesaikan Sengketa

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ash Shabbah dan Ammar bin Khalid Al Wasithi keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Ayyasy dari Dahtsam bin Qurran dari Nimran bin Jariyah dari Bapaknya berkata; "Suatu kaum mengadukan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tentang persengketaan mereka atas sebuah gubuk yang terdapat di tengah-tengah mereka. Lalu beliau mengutus Hudzaifah untuk memberikan putusan di antara mereka. Hudzaifah kemudian memberi putusan bahwa gubuk itu adalah milik orang yang ada di sekitar tali pengekang. Ketika Hudzaifah kembali kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan memberitahukan hasil putusan yang ia berikan, beliau lalu bersabda: "Engkau tepat dan benar."

HR. Ibnu Majah

Batas Sepersusuan Menjadi Mahram

Telah menceritakan kepada kami Abdul Warits bin Abdush Shamad bin Abdul Warits berkata, telah menceritakan kepada kami Bapakku berkata, telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari 'Abdurrahman bin Al Qasim dari Bapaknya dari Amrah dari 'Aisyah ia berkata, "Termasuk dari ayat yang diturunkan Allah dari Al Qur'an kemudian dimansukh (dihapus) adalah: "Tidak menjadikan mahram kecuali sepuluh susuan atau lima yang dimaklumi."

HR. Ibnu Majah

Tidur Setelah Sholat Witir

Telah menceritakan kepada kami Ali bin Muhammad berkata, telah menceritakan kepada kami Waki' dari Mis'ar dan Sufyan dari Sa'd bin Ibrahim dari Abu Salamah bin 'Abdurrahman dari 'Aisyah ia berkata, "Aku tidak pernah mendapati Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di akhir malam kecuali dalam keadaan tidur. " Waki' berkata, "Yakni setelah shalat witir. "

HR. Ibnu Majah

Sholat Diatas Karpet

Telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya berkata, telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Wahb berkata, telah menceritakan kepadaku Zam'ah bin Shalih dari Amru bin Dinar ia berkata, "Ketika di Bashrah, Ibnu Abbas shalat di atas karpet. Kemudian para sahabatnya menceritakan kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga shalat di atas karpet. "

HR. Ibnu Majah

Menunda Shalat Dzuhur Ketika Cuaca Sangat Panas

Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Said telah menceritakan kepada kami Laits (Dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh telah mengabarkan kepada kami Al Laits dari Ibnu Syihab dari Ibnu Al Musayyab dan Abu Salamah bin Abdurrahman dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika panas menyengat, maka tangguhkanlah shalat hingga (cuaca) agak dingin, sebab sengatan panas berasal dari uap neraka jahannam." Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus, bahwa Ibn Syihab telah mengabarinya, katanya; telah mengabarkan kepadaku Abu Salamah dan Said bin Al Musayyab keduanya mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, seperti hadits di atas.

HR. Muslim

Menjamak Sholat

Dan telah menceritakan kepadaku Abu Rabi' Az Zahrani telah menceritakan kepada kami Hammad dari Zubair bin Khirrit dari Abdullah bin Syaqiq katanya; Suatu hari Ibnu Abbas pernah berpidato di hadapan kami, yaitu setelah ashar hingga matahari terbenam dan bintang-bintang mulai bermunculan, maka orang-orang berseru; "Shalat, shalat!" Tidak lama kemudian seorang laki-laki bani Tamim, seorang yang tak pernah loyo dan juga tak pernah malas datang; "Shalat, shalat." Ibnu Abbas berkata; "Apakah engkau hendak mengajariku sunnah, celaka kamu! Selanjutnya dia berkata; "Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjamak antara Zhuhur dan Ashar, Maghrib dan Isya'." Abdullah bin Syaqiq berkata; Maka dalam hatiku ada sesuatu yang mengganjal, sehingga aku menemui Abu Hurairah dan kutanyakan masalah ini kepadanya, ternyata ia membenarkan ucapan Ibnu Abbas.

HR. Muslim

Giat Beribadah Pada 10 Hari Terakhir Ramadhan • Nasehat Islam

Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Abu Kamil Al Jahdari keduanya dari Abdul Wahid bin Ziyad - Qutaibah berkata- Telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid dari Al Hasan bin Ubaidullah ia berkata, saya mendengar Ibrahim berkata; saya mendengar Al Aswad bin Yazid berkata, Aisyah berkata; "Pada sepuluh terakhir bulan Ramadlan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lebih giat beribadah melebihi hari-hari selainnya."

HR. Muslim

Mencium Rukun Dengan Tongkat

Telah menceritakan kepadaku Abu Thahir dan Harmalah bin Yahya ia berkata, telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah dari Ibnu Abbas bahwasanya; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan thawaf pada saat haji Wada' dengan naik kendaraan, kemudian beliau mencium rukun dengan menggunakan tongkatnya."

HR. Muslim

Rasulullah Puasa Sendirian Dalam Perjalanan

Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah Al Qa'nabi telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Sa'd dari Utsman bin Hayyan Ad Dimasyqi dari Ummu Darda` ia berkata, Abu Darda` berkata; "Kami telah ikut serta bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam suatu perjalan yang beliau lakukan. Saat itu, panas terik matahari begitu menyengat hingga seseorang meletakkan tangannya di atas kepala karena begitu panasnya. Dan di antara kami tidak ada yang berpuasa kecuali Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan Abdullah bin Rawahah."

HR. Muslim

Larangan Meninggalkan Khotbah Jum'at

Dan Telah menceritakan kepada kami Rifa'ah bin Al Haitsam Al Wasithi telah menceritakan kepada kami Khalid yakni Ath Thahhan, dari Hushain dari Salim dan Abu Sufyan dari Jabir bin Abdullah ia berkata; Kami sedang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada hari Jum'at, tiba-tiba datanglah suatu Kafilah dagang sehingga para jama'ah pun keluar menjemputnya hingga tidak tersisa lagi kecuali dua belas orang dan saya adalah salah seorang dari mereka. Maka Allah menurunkan ayat: "Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhotbah)." Hingga akhir ayat.

HR. Muslim

Shalat Witir Sebagai Penutup Shalat Malam

Dan telah menceritakan kepadaku Harun bin Abdullah telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Muhammad katanya; Ibn Juraij mengatakan; telah mengabarkan kepadaku Nafi' bahwa Ibnu Umar mengatakan; "Barangsiapa shalat malam, hendaknya ia menjadikan akhir shalatnya adalah witir sebelum (tiba waktu) subuh, demikianlah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan para sahabat."

HR. Muslim

Doa Dalam Sholat Malam

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada kami Muhammad yaitu anak Ja'far, telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Salamah dari Kuraib dari Ibnu Abbas ia berkata; "Saya bermalan di rumah bibiku, Maimunah. Maka saya pun ingin melihat bagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menunaikan shalat malam. (Maka pada malam itu) beliau bangun dan kencing. Kemudian beliau membasuh wajahnya, kedua tangannya dan tidur kembali. Kemudian beliau bangun dan langsung beranjak menuju qirbah (tempat air). Beliau membuka tutupnya dan menuangkannya ke dalam mangkuk kecil. Kemudian beliau menciduk dengan tangannya dan berwudlu dengan menyempurnakan wudlunya. Setelah itu beliau shalat, dan saya pun ikut shalat bersama beliau dengan berdiri di sebelah kirinya. Namun beliau memegang dan memindahkanku ke sebelah kanannya. (Pada malam itu) shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sempurna tiga belas raka'at. Sesudah itu beliau tidur hingga mendengku. Dan kami tahu jika tidur beliau mendengkur. Setelah itu, beliau keluar untuk menunaikan shalat Subuh. Kemudian beliau membaca di dalam shalat atau di dalam sujudnya: "ALLAHUMMAJ'AL FII QALBII NUURAN WA FII SAM'II NUURAN WA FII BASHARII NUURAN WA 'AN YAMIINII NUURAN WA 'AN SYIMAALII NUURAN WA AMAAMII NUURAN WA KHALFII NUURAN WA FAUQII NUURAN WA TAHTII NUURAN WAJ'AL LII NUURAN -atau beliau mengatakan- WAJ'ALNII NUURAN (Ya Allah, berilah cahaya pada hatiku, cahaya dalam pendengaranku, cahaya dalam penglihatanku, cahaya dari sebelah kananku, cahaya dari sebelah kiriku, cahaya dari depanku, cahaya dari belakangku, cahanya dari atasku, cahaya dari bawahku, dan berilah aku cahaya)." Dan telah menceritakan kepadaku Ishaq bin Manshur telah menceritakan kepada kami An Nadlru bin Syumail telah mengabarkan kepada kami Syu'bah Telah menceritakan kepada kami Salamah bin Kuhail dari Bukair dari Kuraib dari Ibnu Abbas. Salamah berkata; Saya menjumpai Kuraib maka ia pun berkata, Ibnu Abbas berkata; Saya berada di rumah bibiku, Maimunah kemudian datanglah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian ia pun menyebutkan hadits serupa dengan hadits Ghundar, dan ia mengatakan; "WAJ'ALNII NUURAN (Dan berilah aku cahaya)." Tanpa keraguan. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Hannad bin As Sariya keduanya berkata, Telah menceritakan kepada kami Abu Ahwash dari Sa'id bin Masruq dari Salamah bin Kuhail dari Abu Risydin Maula Ibnu Abbas, dari Ibnu Abbas ia berkata; Saya bermalam di rumah bibiku, Maimunah. Ia pun mengkisahkan hadits, namun ia tidak menyebutkan Ghaslul Wajh wal Kaffain (membasuh wajah dan kedua telapak tangan). Hanya saja ia mengatakan; "Kemudian beliau mendatangi qirbah dan membuka tutupnya, lalu beliau berwudlu di antara dua wudlu, kemudian beliau beranjak ke tempat tidurnya dan tidur. Setelah itu, beliau bangun kembali, lalu beranjak menuju qirbah (tempat air) lalu membuka tutupnya, kemudian berwudlu." Kemudian beliau membaca: "A'ZHIM LII NUURA (Ya Allah, perbesarlah cahaya untukku)." Dan ia tidak mengatakan; "WAJ'AlNII NUURA." Dan telah menceritakan kepadaku Abu Thahir Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb dari Abdurrahman bin Salman Al Hajri dari Uqail bin Khalid bahwa Salamah bin Kuhail telah menceritakan kepadanya bahwa Kuraib telah menceritakan kepadanya bahwa Ibnu Abbas pernah bermalam bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam beranjak menuju qirbah (tempat air), menuangkan air darinya dan berwudlu dengan tidak banyak menggunakan air, namun beliau juga tidak mengurangi wudlunya. Ia pun menyebutkan hadits. Kemudian di dalam hadits itu ia mengatakan; Pada malam itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdo'a dengan sembilan belas kata. Salamah berkata, telah menceritakannya kepadaku Kuraib, dan saya menghafal darinya dua belas kata dan sisanya lupa. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdo'a: "ALLAHUMMAJ'AL LII FI QALBII NUURAN WA FII LISAANII NUURAN, WA FII SAM'II NUURAN WA FII BASHARI NUURAN WA MIN FAUQII NUURAN WA MIN TAHTII NUURAN WA 'AN YAMIINII NUURAN WA 'AN SYIMAALII NUURAN WA MIN BAINI YADAYYA NUURAN WA MIN KHALFII NUURAN WAJ'AL FII NAFSII NUURAN WA A'ZHIM LII NUURAAN (Ya Allah jadikanlah cahaya di dalam hatiku, cahaya di dalam lisanku, cahaya dalam pendengaranku, cahaya dalam penglihatanku, cahaya dari atasku, cahaya dari bawahku, cahaya dari arah kananku, cahaya dari sebelah kiriku, cahaya dari arah depanku, cahaya dari belakangku, dan berilah cahaya di dalam jiwaku dan perbesarlah cahaya untukku)." Dan telah menceritakan kepadaku Abu Bakr bin Ishaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Abu Maryam telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah mengabarkan kepadaku Syarik bin Abu Namir dari Kuraib dari Ibnu Abbas bahwa ia berkata; "Saya bermalam di rumah Maimunah, yang saat itu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berada di rumahnya. Demikian itu, agar saya dapat melihat bagaimana shalat malam Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berbincang-bincang bersama isterinya sejenak, kemudian beliau tidur." Ia pun menuturkan hadits. Dan di dalamnya ia mengatakan; "Kemudian beliau bangun lalu berwudlu dan bersiwak."

HR. Muslim

Larangan Sholat Sunnah Setelah Iqamat

Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Said telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Said bin Ibrahim dari Hafs bin 'Ashim dari Ibnu Buhainah katanya; "Ketika shalat subuh telah diiqamati, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melihat seseorang yang sedang shalat padahal muadzin telah qamat, maka beliau menegurnya: "Apakah kamu shalat subuh empat raka'at?"

HR. Muslim

Sutrah Dalam Sholat

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yazid telah mengabarkan kepada kami Haiwah dari Abu al-Aswad Muhammad bin Abdurrahman dari Urwah dari Aisyah ra "Bahwa Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam ditanya pada saat perang Tabuk tentang sutrah orang yang shalat, maka beliau menjawab, 'Ia bisa berbentuk seperti kayu yang diletakkan di punggung hewan tunggangan'."

HR. Muslim

Sholat Istisqa'

Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan kepada Malik dari Abdullah bin Bakar bahwa ia mendengar 'Abbad bin Tamim berkata, saya mendengar Abdullah bin Zaid Al Mazani berkata; "Suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar ke tanah lapang untuk menunaikan shalat Istisqa`, kemudian beliau membalik pakaiannya ketika menghadap kiblat.

HR. Muslim

Sedekah Yang Mungkin Tidak Banyak Orang Yang Tahu

Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' Telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq bin Hammam Telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih ia berkata, ini adalah hadits yang telah diceritakan kepada kami oleh Abu Hurairah dari Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. ia pun menyebutkan beberapa hadits, di antaranya adalah; Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Setiap anggota tubuh manusia memiliki keharusan sedekah pada setiap harinya. Yaitu seperti mendamaikan dua orang yang berselisih, adalah sedekah. Menolong orang yang naik kendaraan, atau menolong mengangkatkan barangnya ke atas kendaraan, itu pun termasuk sedekah. Ucapan atau tutur kata yang baik, juga sedekah. Setiap langkah yang Anda ayunkan untuk menunaikan shalat, juga sedekah. Dan menyingkirkan sesuatu yang membahayakan di jalanan umum, adalah sedekah."

HR. Muslim

Kisah Nabi Muhammad Mengislamkan Tukang Ruqyah

Dan Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim dan Muhammad bin Al Mutsanna keduanya dari Al A'la - Ibnul Mutsanna berkata- telah menceritakan kepadaku Abdul A'la ia adalah Abu Hammam, telah menceritakan kepada kami Dawud dari Amru bin Sa'id dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas bahwasanya; "Suatu ketika, Dlimam pernah datang ke Makkah. Dia berasal dari Azdi Syanu`ah, dan pandai meruqyah (mengobati dengan bacaan-bacaan tertentu) seorang yang gila atau terkena gangguan jin. Kemudian pada suatu hari ia mendengar orang-orang bodoh penduduk Makkah mengatakan bahwa Muhammad itu gila. Maka Dlimad berkata, "Sekiranya aku dapat melihat laki-laki ini, mudah-mudahan Allah menyembuhkannya melalui tanganku." Maka Dlimad pun menemui beliau, dan berkata, "Wahai Muhammad, saya biasa meruqyah penyakit ini, dan Allah akan menyembuhkan melaliau tanganku siapa saja yang dikehendakinya. Maukah kamu?" Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membaca: "INNAL HAMDA LILLAHI NAHMADUHU WA NASTA'IINUHU MAN YAHDIHILLAHU FALAA MUDLILLA LAHU WA MAN YUDLLIL FALAA HAADLIYA LAHU WA ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIIKA LAHU WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN 'ABDUHU WA RASUULUH AMMA BA'DU." Dlimad berkata, "Ulangilah lagi kata-katamu tadi." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun mengulanginya kembali hingga tiga kali. Akhirnya Dlimad berkata, "Aku telah mendengar kata-kata tukang tenun, kata-kata tukang sihir dan kata-kata tukang sya'ir tetapi aku belum pernah mendengar kata-kata seperti yang Anda ucapkan itu, akupun juga pernah mengarungi lautan. Berikanlah tangan Anda padaku, aku akan bersumpah setia dengan Anda untuk memeluk Islam." Maka beliau pun membai'atnya. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dan juga untuk kaummu." Dlimad berkata, "Ya, juga untuk kaumku." Tidak berapa lama kemudian, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengutus Sariyah (pasukan khusus yang ditugaskan utuk operasi tertentu), lalu mereka melewati kaumnya Dlimad. Lalu komandan pasukan itu bertanya kepada para prajuritnya, "Adakah kalian mengambil sesuatu dari kampun itu?" maka seorang laki-laki menyahut, "Ada, saya telah mengambil ember mereka." maka sang komandan pun berkata, "Kembalikanlah. Karena mereka adalah kaumnya Dlimad."

HR. Muslim

Tetap Melaksanakan Sholat

Telah menceritakan kepada kami Nashr bin Ali Al Jahdlami telah menceritakan kepadaku Ayahku telah menceritakan kepada kami Al Mutsanna dari Qatadah dari Anas bin Malik katanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika salah seorang diantar kalian ketiduran dari (tidak mengerjakan) shalat, hendaknya ia mengerjakan ketika ingat, sebab Allah Ta'ala berfirman; Dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku."

HR. Muslim

Sholatnya Rasulullah

Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abdurrahman ad-Darimi telah mengabarkan kepada kami Ubaidullah bin Musa dari Israil dari Manshur dari Ibrahim dari Alqamah dan al-Aswad bahwa keduanya datang kepada Abdullah. Lalu dia bertanya, "Sudah shalatkah orang yang di belakangmu?" Kami menjawab, "Sudah." Lalu dia berdiri shalat di antara kami berdua. Dia meletakkan salah seorang dari keduanya di sebelah kanannya dan yang lainnya di sebelah kiri. Kemudian kami rukuk, lalu kami meletakkan tangan di lutut kami, tetapi dia memukul tangan kami. Dia mempertemukan kedua tapak tangannya, lalu meletakkan keduanya di antara kedua pahanya. Setelah selesai shalat dia berkata, "Beginilah yang dilakukan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam."

HR. Muslim

Orang Yang Paling Mirip Dengan Rasulullah

Telah menceritakan kepada kami Yazid ia berkata, telah mengabarkan kepada kami Isma'il bin Abu Khalid ia berkata, saya mendengar Abu Juhaifah ia berkata; Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan sesungguhnya orang yang paling mirip dengan beliau adalah Al Hasan bin Ali.

HR. Ahmad

Wujud Seekor Kambing Pada Hari Kiamat

Telah menceritakan kepada kami Aswad bin 'Amir, dia berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin 'Ayyasy dari Muhammad bin 'Amru dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Pada hari kiamat kelak kematian akan dihadirkan dalam wujud seekor kambing, lalu akan dikatakan; 'Wahai penduduk surga, tahukah kalian siapa ini? ' lalu mereka melihat dengan perasaan takut." Beliau bersabda: "Lalu mereka berkata; 'Ya.'" Beliau bersabda: "Kemudian penduduk neraka diseru; 'Tahukah kalian siapa ini? ' lalu mereka berkata; 'Ya.' Kambing tersebut kemudian disembelih, lalu dikatakan; 'Kalian kekal di dalam surga, dan kalian kekal di dalam neraka.'" Telah menceritakan kepada kami Aswad bin 'Amir, dia berkata; telah mengabarkan kepada kami Abu Bakr dari 'Ashim dari Abu Shalih dari Abu Hurairah sebagaimana redaksi hadits diatas tadi, hanya saja di dalamnya ditambahkan; "Kematian diletakkan di atas shirath lalu disembelih."

HR. Ahmad

Alasan Dalam Islam Dibolehkan Untuk Berperang

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar telah menceritakan kepada kami Abu Ahmad Az Zubairi telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Al A'masy dari Muslim Al Bathin dari Sa'id bin Jubair berkata: Saat nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam di usir dari Makkah, seseorang berkata: Mereka mengusir nabi mereka?. Lalu turunlah ayat: "Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. dan Sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu. (Yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar." (Al Hajj: 39-40); nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam dan para sahabat beliau.

HR. Tirmidzi

Menjaga Aurat Bagi Laki-laki

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Bahz bin Hakim telah menceritakan kepada kami Ayahku dari kakekku ia berkata; Aku bertanya; "Wahai Rasulullah, aurat mana sajakah yang yang harus kami tutup dan yang kami biarkan (terbuka)? beliau menjawab: "Jagalah auratmu kecuali kepada istrimu atau budak yang kamu miliki, " dia bertanya lagi; "Jika sesama lelaki?" beliau menjawab: "Jika kamu mampu supaya tidak terlihat oleh seorangpun, maka lakukanlah." Aku bertanya; "Jika seseorang sendirian?" beliau menjawab: "Allah lebih patut dimalui." Abu Isa berkata; Hadits ini hasan, kakeknya Bahz namanya Mu'awiyah bin Haidah Al Qusyairi, dan Jurairi meriwayatkan dari Hakim bin Mu'awiyah, dia adalah ayahnya Bahz.

HR. Tirmidzi

99 Kematian • Islam Nasehat

Telah menceritakan kepada kami Abu Hubairah Muhammad bin Firas Al Bashri telah menceritakan kepada kami Abu Qutaibah Salm bin Qutaibah telah menceritakan kepada kami Abu Al 'Awwam 'Imran Al Qaththan dari Qatadah dari Muththarrif bin Abdullah bin Asy Syakhir dari ayahnya berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Anak cucu adam dibentuk dan disampingnya ada sembilanpuluh sembilan kematian, bila kematian-kematian luput darinya, pada akhirnya ia jatuh pada masa tua juga." Berkata Abu Isa: Hadits ini hasan shahih gharib.

HR. Tirmidzi

Larangan Saling Mencela

Telah menceritakan kepada kami Qutaibah, telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Muhammad dari Al 'Ala` bin Abdurrahman dari bapaknya dari Abu Hurairah ia berkata; Sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kedua orang yang saling menghina, maka dosa dari perkataan keduanya ditanggung oleh orang yang memulai selama orang yang dizhalimi (dihina) tidak berlebih-lebihan dalam membalas hinaan." Hadits semakna diriwayatkan dari Sa'ad, Ibnu Mas'ud dan Abdullah bin Mughaffal. Berkata Abu Isa: Ini merupakan hadits hasan shahih.

HR. Tirmidzi

Larangan Memakai Pakaian Dari Kulit Binatang

Telah menceritakan kepada kami Musaddad bin Musarhad bahwa Yahya bin Sa'id dan Isma'il bin Ibrahim keduanya menceritakan kepada mereka secara makna, dari Sa'id bin Abu Arubah dari Qatadah dari Abu Al Malih bin Usamah dari Bapaknya berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang memakai kulit binatang buas."

HR. Abu Daud

Adwa, Hammah, Nau

Telah menceritakan kepada kami Al Qa'nabi telah menceritakan kepada kami Abdul 'Aziz bin Muhammad dari Al 'Ala dari Ayahnya dari Abu Hurairah ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada 'Adwa, hammah, nau` (keyakinan adanya hujan karena bintang tertentu) dan tidak ada shafar."

HR. Abu Daud

Mengambil Pelajaran Dari Kisah Bani Israil

Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Ali bin Mushir dari Muhammad bin 'Amru dari Abu Salamah dari Abu Hurairah ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ceritakanlah riwayat dari Bani Israil Israil, dan itu tidak mengapa."

HR. Abu Daud

Sumpah Yang Terlarang

Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Hanbal, telah menceritakan kepada kami Zaid bin Al Hubab, telah menceritakan kepada kami Husain bin Waqid telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Buraidah, dari ayahnya ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa bersumpah dengan mengatakan; sesungguhnya aku berlepas diri dari Islam, apabila ia berdusta maka ia seperti yang ia katakan, dan apabila ia benar maka ia tidak akan kembali kepada Islam dalam keadaan selamat."

HR. Abu Daud

Puasa Khusus Hari Sabtu Haram Hukumnya

Telah menceritakan kepada kami Humaid bin Mas'adah, telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Habib, dan telah diriwayatkan dari jalur yang lain: Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Qubais dari penduduk Jabalah, telah menceritakan kepada kami Al Walid, seluruhnya dari Tsaur bin Yazid dari Khalid bin Ma'dan dari Abdullah bin Busr As Sulami, dari saudarinya, Yazid berkata; Shama`, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian berpuasa pada hari Sabtu kecuali yang diwajibkan atas kalian, dan apabila salah seorang diantara kalian tidak mendapatkan sesuatu kecuali kulit pohon anggur atau ranting pohon maka hendaknya ia mengunyahnya." Abu Daud berkata; hadits ini adalah hadits yang telah di naskh (yang hukumnya telah diganti dengan ayat atau hadits yang lain).

HR. Abu Daud

Kisah Rasulullah Sholat 5 Rakaat Saat Dzuhur

Telah menceritakan kepada kami Hafsh bin Umar dan Muslim bin Ibrahim sedangkan maksud haditsnya sama, Hafsh mengatakan; telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Al Hakam dari Ibrahim dari 'Alqamah dari Abdullah dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat dzuhur lima raka'at, lantas di beritahukan kepada beliau; "Apakah shalat telah di tambah (bilangan raka'atnya)?" beliau bersabda: "Apa maksudnya?" mereka berkata; "Anda telah shalat lima raka'at." Maka beliau sujud dua kali setelah salam."

HR. Abu Daud

Kunyahan Buah Kurma

Telah menceritakan kepada kami Musaddad berkata, telah menceritakan kepada kami Yahya dari Hisyam dari Bapaknya dari Aisyah radliallahu 'anhuma, ia berkata, "Seorang bayi dibawa ke hadapan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang kemudian beliau suapi dengan kunyahan buah kurma, ketika bayi itu kencing, beliau memercikinya dengan air."

HR. Bukhari

Tipe Penghuni Surga Dan Neraka

Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Ma'bad bin Khalid ia berkata, Aku mendengar Haritsah bin Wahb Al Khuza'i ia berkata;

Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Maukah kalian aku beritahukan mengenai penghuni surga? Yaitu setiap orang lemah dan ditindas, yang sekiranya ia bersumpah atas nama Allah, niscaya Allah mengabulkannya. Dan maukah kalian aku beritahukan mengenai penghuni neraka? Yaitu setiap yang beringas membela kebatilan, kasar lagi sombong."

HR. Bukhari

Proses Demi Proses • Nasehat Islam

Telah menceritakan kepadaku Sa'id bin An Nadlr Telah mengabarkan kepada kami Husyaim Telah mengabarkan kepada kami Abu Bisyr Ja'far bin Iyas dari Mujahid ia berkata; Ibnu Abbas berkata terkait dengan firman Allah: "LATARKABUNNA THABAQAN 'AN THABAQ." Maksudnya adalah proses demi proses. Katanya, dan itulah Nabi kalian shallallahu 'alaihi wasallam.

HR. Bukhari

Hijrah Ke Madinah - Hadits Bukhari

Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair telah menceritakan kepada kami Al Laits dari 'Uqail berkata Ibnu Syihab, telah menceritakan kepadaku 'Urwan bin Az Zubair bahwa 'Aisyah radliallahu 'anha, istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata; Aku belum baligh ketika kedua orang tuaku sudah memeluk Islam, sejak saat itu tidak ada satu haripun yang kami lalui melainkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang menemui kami di sepanjang hari baik pagi ataupun petang. Ketika Kaum Muslimin mendapat ujian, Abu Bakar keluar berhijrah menuju Habasyah (Ethiopia), ketika sampai di Barkal Ghimad dia didatangi oleh Ibnu Ad Daghinah seorang kepala suku, seraya berkata; "Kamu hendak kemana, wahai Abu Bakar?" Abu Bakar menjawab: "Kaumku telah mengusirku, maka aku ingin keliling dunia agar aku bisa beribadah kepada Tuhanku". Ibnu Ad Daghinah berkata: "Seharusnya orang seperti anda tidak patut keluar dan tidak patut pula diusir, karena anda termasuk orang yang bekerja untuk mereka yang tidak berpunya, menyambung silaturrahim, menanggung orang-orang yang lemah, menjamu tamu dan selalu menolong di jalan kebenaran. Aku akan menjadi pelindung anda. Maka kembali dan sembahlah Tuhanmu di negerimu." Maka Abu Bakar kembali dan berangkat pula Ibnu Ad Daghinah bersamanya. Lalu Ibnu Ad Daghinah pada sore hari berjalan di hadapan para pembesar Quraisy seraya berkata kepada mereka; "Sesungguhnya orang seperti Abu Bakar tidak patut keluar dan tidak patut pula diusir. Apakah kalian mengusir orang yang suka bekerja untuk mereka yang tidak berpunya, menyambung silaturahim, menanggung orang-orang yang lemah, menjamu tamu dan selalu menolong di jalan kebenaran?". Akhirnya orang-orang Quraisy tidak mendustakan perlindungan Ibnu ad Daghimah tehadap Abu Bakar, dan mereka berkata kepada Ibnu Ad Daghinah; "Perintahkanlah kepada Abu Bakar agar beribadah menyembah Tuhannya di rumahnya saja dan shalat serta membaca Al Qur'an sesukanya, dan janganlah dia mengganggu kami dengan kegiatannya itu dan jangan mengeraskannya karena kami khawatir akan menimbulkan fitnah terhadap istri-istri dan anak-anak kami". Ibnu Ad Daghinah menyampaikan hal ini kepada Abu Bakar. Maka Abu Bakar mulai beribadah di rumahnya dan tidak mengeraskan bacaan shalat dan tidak membaca al Qur'an diluar selain di rumahnya. Kemudian muncul ide pada diri Abu Bakar untuk membangun tempat shalat di halaman rumahnya yang melebar keluar, yang dapat dia gunakan untuk shalat disana dan membaca al Qur'an. Tetapi istri-istri dan anak-anak Kaum Musyrikin berkumpul disana dengan penuh keheranan dan menanti selesainya Abu Bakar beribadah. Dan sebagaimana diketahui Abu Bakar adalah seorang yang suka menangis yang tidak sanggup menahan air matanya ketika membaca al Qur'an. Maka kagetlah para pembesar Quraisy dari kalangan Musyrikin yang akhirnya mereka memanggil Ibnu Ad Daghinah ke hadapan mereka dan berkata kepadanya: "Sesungguhnya kami telah memberikan jaminan kepada Abu Bakar dengan jaminan dari anda untuk beribadah di rumahnya, namun dia melanggar hal tersebut dengan membangun tempat shalat di halaman rumahnya serta mengeraskan shalat dan bacaan, padahal kami khawatir hal itu akan dapat mempengaruhi istri-istri dan anak-anak kami, dan ternyata benar-benar terjadi. Maka laranglah dia. Jika dia mau beribadah kepada Rabbanya di rumahnya saja silakan. Namun jika dia menolak dan tetap mengeraskan suaranya, mintalah kepadanya agar dia mengembalikan perlindungan anda, karena kami tidak suka bila kamu melanggar perjanjian dan kami tidak setuju bersepakat dengan Abu Bakar". Berkata 'Aisyah radliallahu 'anha: Maka Ibnu Ad Daghinah menemui Abu Bakar dan berkata: "Kamu telah mengetahui perjanjian yang kamu buat, maka apakah kamu tetap memeliharanya atau mengembalikan perlindunganku kepadaku, karena aku tidak suka bila orang-orang Arab mendengar bahwa aku telah melanggar perjanjian hanya karena seseorang yang telah aku ikat dengannya." Maka Abu Bakar menjawab; "aku mengmbalikan kepadamu jaminan perlindunganmu, dan aku ridla dengan jaminan perlindungan Allah 'azza wajalla." Dan NAbi shallallahu 'alaihi wasallam pada saat itu sedang berada di Makkah, beliau bersabda kepada kaum muslimin: "Sungguh telah di perlihatkan kepadaku negeri tempat hijrah kalian yang memiliki pepohonan kurma diantara dua bukit yang berbatu hitam". Maka berhijrahlah orang yang mau berhijrah menuju Madinah. Begitu pula secara umum mereka yang berhijrah ke Habasyah ikut berhijrah ke Madinah. Lalu Abu Bakar juga bersiap-siap hendak berangkat menuju Madinah. Tetapi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepadanya: "Diamlah kamu di tempatmu, sesungguhnya aku berharap semoga aku mendapat izin (untuk berhijrah) ". Abu Bakar berkata: "Sungguh demi bapakku sebagai tebusan, apakah benar Tuan mengharapkan itu?". Beliau bersabda: "Ya benar". Maka Abu Bakar berharap dalam dirinya bahwa dia benar-benar dapat mendampingi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam berhijrah. Maka dia memberi makan dua hewan tunggangan yang dimilikinya dengan dedaunan Samur selama empat bulan. Ibnu Syihab berkata, 'Urwah berkata, 'Aisyah radliallahu 'anha berkata; Pada suatu hari di tengah siang ketika kami sedang duduk di rumah Abu Bakar, tiba-tiba ada orang yang berkata kepada Abu Bakar; "Ini ada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang pada waktu yang sebelumnya tidak pernah beliau datang kepada kami pada waktu seperti ini". Maka Abu Bakar berkata; "Bapak ibuku menjadi tebusan untuk beliau. Demi Allah, tidaklah beliau datang pada waktu seperti ini melainkan pasti ada urusan penting". 'Aisyah radliallahu 'anha berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang kemudian meminta izin lalu beliau dipersilakan masuk. Beliau masuk dan berkata kepada Abu Bakar; "Perintahkan orang-orang yang ada di rumahmu untuk keluar". Abu Bakar berkata; "Mereka itu dari keluarga tuan juga, bapakku sebagai tebusanmu, wahai Rasulullah". Beliau lalu berkata; "Sunnguh aku telah diizinkan untuk keluar berhijrah". Abu Bakar bertanya; "Apakah aku akan menjadi pendamping, demi bapakku sebagai tebusanmu, wahai Rasulullah?". Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Ya benar". Abu Bakar berkata; "Demi bapakku sebagai tebusanmu, ambillah salah satu dari unta tungganganku ini". Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; "(Harus) dengan harga" 'Aisyah radliallahu 'anha berkata; Maka kami mempersiapkan untuk keduanya dengan baik dan kami buatkan bagi keduanya bekal makanan yang kami simpan dalan kantung kulit. Sementara Asma' binti Abu Bakar memotong kain ikat pingganngnya menjadi dua bagian lalu satu bagiannya digunakan untuk mengikat kantung kulit itu. Dari peristiwa inilah kemudian dia dikenal sebagai Dzatin Nithaqain (Wanita yang mempunyai dua potongan ikat pinggang). -'Aisyah radliallahu 'anha melanjutkan; - Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan Abu Bakar sampai di gua di bukit Tsur. Mereka bersembunyi disana selama tiga malam. 'Abdullah bin Abu Bakar, seorang pemuda yang cerdik lagi cepat tanggap ikut bersama keduanya bermalan disana. Pada waktu sahur (akhir malam) dia keluar meninggalkan keduanya dan pada pagi harinya dia berbaur dengan orang-orang Quraisy seperti layaknya orang yang bermalam di Makkah. Tidaklah dia mendengar suatu rahasia yang dapat memperdaya keduanya melainkan dia akan mengingatnya hingga dia datang menemui keduanya dengan membawa kabar ketika hari sudah mulai gelap. Dan 'Amir bin Fuhairah, mantan budak Abu Bakar menggembalakan kambing untuk diperah susunya dan diberikan kepada keduanya sesaat setelah berlalu waktu 'Isya', Maka keduanya dapat bermalam dengan tenang, dengan mendapat susu segar, yaitu susu hasil perahan kambing itu hingga Amir bin Fuhairah menggiring kambing-kambing tersebut untuk digembalakan saat menjelang pagi. Dia melakukan ini pada setiap malam selama tiga malam persembunyian itu. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan Abu Bakar mengupah seseorang dari suku Bani ad Diil, yaitu suku keturunan Bani 'Abdu 'Adi sebagai pemandu jalan. Orang itu adalah orang yang mengerti tentang jalur perjalanan. Orang ini telah ikut bersumpah dengan keluarga Al 'Ash bin Wa'il as Sahmiy dan juga dia adalah seorang yang beragama dengan agamanya orang-orang Kafir Quraisy. Namun Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan Abu Bakar menpercayainya dan menyerahkan kedua unta tunggangannya dan membuat perjanjian dengannya untuk membawa kembali unta tunggangan tersebut di gua Tsur setelah tiga malam pada waktu shubuh di malam ketiga. Kemudian 'Amir bin Fuhairah berangkat bersama keduanya dan seorang penunjuk jalan tadi. Pemandu jalan itu mengambil jalan di pesisir bersama mereka. Ibnu Syihab berkata; Dan telah mengabarkan kepadaku 'Abdur Rahman bin Malik Al Mudliji, keponakan Suraqah bin Malik bin Ju'syam, bahwa bapaknya mengabarkan kepadanya, bahwa dia mendengar Suraqah bin Ju'syam berkata; Datang kepada kami beberapa orang utusan Kaum Kafir Quraisy, yang menjadikan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan Abu Bakar sebagai sayembara berhadiah bagi orang yang membunuh atau menawan salah seorang dari keduanya. Dan ketika aku sedang duduk bermajelis di tengah majelis kaumku, Bani Mudlij, tiba-tiba datang menghadap seorang dari mereka lalu berdiri di hadapan kami yang sedang duduk bermajelis seraya berkata; "Wahai Suraqah, sungguh barusan aku melihat hitam-hitam di pesisir. Aku kira mereka itu adalah Muhammad dan shahabatnya". Suraqah berkata; Saya tahu bahwa mereka itu adalah yang dimaksud, tetapi aku berkata kepadanya; "sesungguhnya mereka itu bukan mereka (rombongan Rasulullah), akan tetapi kamu telah melihat fulan dan fulan, yang bergerak bersama-sama dengan mata-mata kami." Aku tetap berdiam di majelis itu beberapa saat, kemudian aku pergi pulang dan masuk ke rumah. Kemudian aku perintahkan pembantu wanitaku agar membawa keluar kudaku dari balik bukit dan menahannya hingga aku datang. Aku mengambil tombak lalu keluar dari belakang rumah. Aku menyembunyikan tombakku dengan meletakkan ujung bawah tombak itu ke tanah dan merendahkan ujung atasnya, ketika aku sampai pada kudaku, aku langsung menungganginya. Aku mempercepat lari kudaku itu agar aku dapat mendekati mereka. Ketika aku sudah dekat dengan mereka, kudaku terperosok ke tanah dan aku jatuh tersungkur. Aku bangun lalu aku menggapaikan tanganku ke tempat anak panahku lalu aku keluarkan beberapa anak panah untuk aku jadikan alat mengundi nasib. Aku mencari penjelasan denga cara mengundi anak panah itu, apakah aku akan mencelakai mereka atau tidak. Maka undian yang keluar adalah apa yang tidak aku senangi. Kemudian aku menunggang kudaku lagi tanpa percaya dengan hasil undian tadi agar aku dapat mendekati mereka lagi. Ketika aku (mendekat) sampai dapat mendengar bacaan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan pada saat itu beliau tidak menoleh, sedangkan Abu Bakar sering kali menoleh kesana kemari, kaki depan kudaku kembali terperosok di dalam tanah hingga mencapai kedua lututnya dan aku terpelanting dari atasnya. Aku menghalau kudaku, lalu dia bangkit dan hampir saja dia tidak dapat mencabut kedua kakinya. Ketika kudaku sudah berdiri tegak, tiba-tiba pada bekas jejak kakinya keluar asap (yang tidak berasal dari api) lalu membubung ke langit bagaikan awan. Kemudian aku kemabli mencari penjelasan dengan undian dan lagi-lagi undian yag keluar adalah yang aku tidak sukai. Akhirnya aku memanggil mereka dengan jaminan keamanan. Maka mereka berhenti. Lalu aku menunggang kudaku hingga sampai kepada mereka. Ketika aku memperolah kegagalan (membunuh mereka), terbetiklah dalam hatiku bahwa kelak urusan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam akan menang. Aku berkata kepada beliau; "Sesungguhnya kaum anda telah membuat sayembara berhadiah atas engkau". Lalu aku menceritakan kepada mereka apa yang sedang diinginkan oleh orang-orang atas diri beliau. Kemudian aku menawarkan kepada mereka berdua perbekalan dan harta bendaku, namun keduanya tidaklah mengurangi dan meminta apa yang ada padaku. Akan tetapi beliau berkata: "Rahasiakanlah keberadaan kami". Lalu aku meminta kepada beliau agar menulis surat jaminan keamanan, maka beliau menyuruh 'Amir bin Fuhairah untuk menuliskannya pada kulit yang telah disamak. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melanjutkan perjalanan. Ibnu Syihab berkata; telah mengabarkan kepadaku 'Urwah bin Az Zubair, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertemu dengan Az Zubair dalam rombongan kafilah dagang Kaum Muslimin. Mereka adalah para pedagang yang baru kembali dari negeri Syam, Az Zubair memakaikan pakaian berwarna putih kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan Abu Bakar. Kaum Muslimin di Madinah telah mendengar keluarnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dari Makkah, dan mereka setiap pagi pergi ke Harrah untuk menyambut kedatangan beliau sampai udara terik tengah hari memaksa mereka untuk pulang. Pada suatu hari, ketika mereka telah kembali kerumah-rumah mereka, setelah menanti dengan lama, seorang laki-laki Yahudi naik ke atas salah satu dari benteng-benteng mereka untuk keperluan yang akan dilihatnya, tetapi dia melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan shahabat-shahabatnya berpakaian putih yang hilang timbul di telan fatamorgana (terik panas). Orang Yahudi itu tidak dapat menguasai dirinya untuk berteriak dengan suaranya yang keras; "Wahai orang-orang Arab, inilah pemimpin kalian yang telah kalian nanti-nantikan". Serta merta Kaum Muslimin berhamburan mengambil senjata-senjata mereka dan menyongsong kedatangan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di punggung harrah. Beliau berdiri berjajar dengan mereka di sebelah kanan hingga beliau singgah di Bani 'Amru bin 'Auf. Hari itu adalah hari Senin bulan Rabi'ul Awwal. Abu Bakar berdiri sementara beliau duduk sambil terdiam. Maka mulailah orang-orang Anshar yang belum pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberi ucapan selamat kepada Abu Bakar hingga sinar matahari langsung mengenai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Maka Abu Bakar menghampiri beliau dan memayungi beliau dengan selendangnya. Saat itulah orang-orang baru tahu mana Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tinggal di rumah Bani 'Amru bin 'Auf sekitar sepuluh malam dan beliau membangun sebuah masjid yang dibangun atas dasar ketaqwaan, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat di masjid itu. Selanjutnya beliau mengendarai unta beliau untuk berjalan bersama orang-orang sampai unta beliau menderum di masjid Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di Madinah, masjid dimana Kaum Muslimin mendirikan shalat. Sebelumnya masjid tersebut adalah tempat penjemuran kurma milik Suhail dan Sahal, dua anak yatim di bawah perwalian As'ad bin Zurarah. Kemudian ketika untanya menderum, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Insya Allah, inilah tempat tinggalku". Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memanggil kedua anak yatim itu untuk membeli tempat penjemuran kurma itu, untuk dijadikan masjid. Kedua anak yatim itu berkata; "Tidak. Bahkan kami telah menghibahkannya kepada tuan. Wahai Rasulullah." Tetapi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak mau menerima hibah keduanya sampai akhirnya beliau membelinya dari kedua anak itu. Selanjutnya beliau membangunnya sebagai masjid dan mulailah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersama para shahabat beliau memindahkan batu-batu untuk membangunnya. Sambil memindahkan batu-batu itu beliau bersya'ir: "Barang yang dibawa ini (batu-batuan) bukanlah barang dari Khaibar.Ini adalah lebih baik, wahai Rabb kami, dan lebih suci". Dan beliau juga bersya'ir: "Ya Allah, sesungguhnya pahala itu adalah pahala akhirat. Maka rahmatilah kaum Anshar dan Muhajirin". Perawi membawakan sya'ir seseorang dari Kaum Muslimin namun tidak disebutkannya kepadaku. Ibnu Syihab berkata; Diantara hadits-hadits yang ada, tidak ada satupun hadits yang menerangkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membawakan sya'ir secara sempurna selain dari hadits ini".

HR. Bukhari

Memanjangkan Sholat Subuh

Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ulaiyyah dari Humaid dari Anas ia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan Abu Bakar shalatnya ringkas, hingga pada masa Umar, ia mamanjangkan dalam shalat subuh."

HR. Ahmad

Menjamu Tamu

Telah menceritakan kepada kami Waki' telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Manshur dari Asy-Sya'bi dari Al Miqdam Abu Karimah berkata; Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Melayani tamu dimalam hari itu wajib hukumnya. Jika pagi harinya si tamu berada diterasnya, maka menjadi hutang bagi si pemilik rumah, jika berkehendak si tamu boleh menuntutnya dan jika berkehendak boleh meninggalkannya."

HR. Ahmad

Sedekah Dalam Berdagang

(Ahmad bin hanbal) berkata; telah menceritakan kepada kami Waki' berkata; telah menceritakan kepada kami Al A'Masy dari Abu Wa'il dari Qais bin Abu Gharzah berkata; kami menjual watsaq (ukuran takaran kurma setara dengan enam puluh sho`) di Madinah, kami menamai diri kami dengan samasirah. (Qais bin Abu Gharzah) berkata; lalu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam mendatangi kami dan memberi nama kepada kami dengan nama yang terbaik daripada nama kami sebelumnya, beliau bersabda: "Wahai para pedagang, jual beli ini ada unsur hal yang sia-sia dan sumpah maka campurkanlah dengan sedekah."

HR. Ahmad

Menghidupkan Lahan Yang Tandus

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang menghidupkan lahan yang tandus (lahan kosong), dia berhak atas upahnya (panennya), dan adapun yang dimakan hewan maka menjadi sedekah baginya."

HR. Ahmad

Mengendalikan Diri

Telah menceritakan kepada kami Abdus Shomad telah menceritakan kepada kami Hammad dari Tsabit dari Anas sesungguhnya Rasulullah Shallallahu'alaihi wa Sallam bersabda: "Tatkala Allah mencipta Adam, Dia meninggalkannya dengan sekehendak-Nya, iblis kemudian datang mengitarinya seraya mengamatinya, dan ketika ia melihat bahwa Adam adalah makhluk yang memiliki rongga ia mengerti bahwa Adam adalah makhluk yang tidak bisa mengendalikan diri."

HR. Ahmad

Musa Pada Hari Kiamat

Telah menceritakan kepada kami Abu An Nadhr berkata; telah menceritakan kepada kami Warqo` berkata; aku mendengar 'Amru bin Yahya Al Muzani ia menceritakan dari Bapaknya dari Abu Sa'id Al Khudri ia berkata; "Seseorang datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan wajah bekas dipukul, lalu ia berkata kepada beliau; "Aku telah dipukul oleh salah seorang dari sahabatmu, " lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda kepadanya (sahabatnya): "Kenapa engkau lakukan itu?" ia menjawab; "Wahai Rasulullah, ia telah mengunggulkan Musa darimu, " maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian melebihkan sebagian nabi dengan sebagian yang lain, sesungguhnya pada hari kiamat manusia dalam keadaan pingsan, lalu aku adalah orang yang pertama kali mengangkat kepalanya dari tanah, namun aku mendapati Musa 'Alaihis Salam telah berada di sisi 'Arsy, aku tidak tahu apakah dia termasuk yang dibuat pingsan atau tidak."

HR. Ahmad

Taat Pada Pemimpin Yang Berlandaskan Kitabullah

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yahya An Naisaburi berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yusuf berkata, telah menceritakan kepada kami Yunus bin Abu Ishaq dari Al Aizar bin Huraits dari Ummul Hushain Al Ahmasiyah ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkhutbah saat haji wada', waktu itu beliau mengenakan selendang yang terlipat dari bawah ketiaknya." Ummul Hushain berkata, "Aku melihat otot lengannya bergetar, aku mendengar beliau bersabda: "Wahai sekalian manusia, hendaklah kalian bertakwa kepada Allah. Meskipun kalian dipimpin oleh budak dari habasyah (etopia) yang cacat hidung atau telinganya, maka dengar dan taatilah selama ia memimpin kalian dengan Kitabullah." Abu Isa berkata, "Dalam bab ini juga ada hadits dari Abu Hurairah dan Irabdh bin Sariyah. Hadits ini derajatnya hasan shahih, dan tidak hanya diriwayatkan melalui satu jalur saja dari Ummu Hushain."

HR. Tirmidzi

Pemimpin Akan Diminta Pertanggungjawabannya

Telah menceritakan kepada kami Qutaibah berkata, telah menceritakan kepada kami Al Laits dari Nafi' dari Ibnu Umar dari

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Ketahuilah, setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian bertanggung jawab dengan yang dipimpin. Maka seorang yang memerintah manusia adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas yang dipimpinnya. Seorang laki-laki adalah pemimpin bagi ahli baitnya dan bertanggung jawab atas mereka semua. Seorang wanita adalah pemimpin untuk rumah suaminya, maka ia bertanggung jawab atas rumah suaminya. Dan seorang budak adalah pemimpin bagi harta tuannya, maka ia bertanggung jawab atasnya. Ketahuilah, setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya." Abu Isa berkata, "Dalam bab ini juga ada hadits dari Abu Hurairah, Anas dan Abu Musa. Hadits Abu Musa dan Anas tidak terjaga. Sedangkan hadits Ibnu Umar derajatnya hasan shahih." Ia berkata, " Ibrahim bin Basysyar Ar Ramadi menceritakan dari Sufyan bin Uyainah, dari Buraid bin Abdullah bin Abu Burdah, dari Abu Burdah, dari Abu Musa, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Muhammad bin Ibrahim bin basysyar mengkabarkan seperti itu kepadaku. Ia berkata, "Tidak seorang saja yang meriwayatkan dari Sufyan, dari Buraid, dari Abu Burdah, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam secara mursal. Dan inilah yang lebih shahih. Muhammad berkata, "Ishaq bin Ibrahim meriwayatkan dari Mu'adz bin Hisyam, dari bapaknya, dari Qatadah, dari Anas, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah akan menanyakan setiap pempin tentang yang dipimpinnya." Ia berkata, "Aku mendengar Muhammad berkata, "Hadits ini tidak terjaga, tetapi yang shahih adalah dari Mu'adz bin Hisyam, dari bapaknya, dari Qatadah, dari Al Hasan, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam secara mursal."

HR. Tirmidzi

Memberi Makan Orang Miskin

Telah menceritakan kepadaku Ishaq Telah mengabarkan kepada kami Rauh Telah menceritakan kepada kami Zakaria bin Ishaq Telah menceritakan kepada kami Amru bin Dinar dari Atha dia mendengar Ibnu Abbas membaca ayat; "Dan bagi orang-orang yang berat menjalankannya maka wajib membayar fidya yaitu memberi makan orang miskin, "(QS. Albaqarah 184), Ibnu Abbas berkata; Ayat ini tidak dimanshukh, namun ayat ini hanya untuk orang yang sudah sangat tua dan nenek tua, yang tidak mampu menjalankannya, maka hendaklah mereka memberi makan setiap hari kepada orang miskin.'

HR. Bukhari

Malaikat Jibril Membantu Rasulullah Dalam Peperangan

Telah menceritakan kepada kami Musa telah menceritakan kepada kami Jarir bin Hazim dari Humaid bin Hilal dari Anas radliallahu 'anhu, ia berkata; "Seolah-olah aku melihat debu-debu beterbangan di lorong-lorong jalan suku Bani Ghanmin. Hal ini sebagi bukti keterlibatan malaikat Jibril -shalawatullah 'alaihi- ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyerbu perkampungan Bani Quraizhah."

HR. Bukhari

Hawa Dingin Dan Hawa Panas Neraka

Telah bercerita kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhriy berkata telah bercerita kepadaku Abu Salamah bin 'Abdur Rahman bahwa dia mendengar Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Neraka mengadu kepada Rabbnya seraya berkata; "Wahai Tuhanku, sebagianku (api) saling memakan satu sama lain". Maka neraka diizinkan untuk berhembus dua kali. Satu kali pada saat musim dingin dan satu kali lagi pada saat musim panas. Maka hawa panas yang kamu rasakan merupakan hawa panas dari hembusan api neraka dan hawa dingin yang kamu rasakan merupakan hawa dingin dari zamharir (hawa dingin) jahannam".

HR. Bukhari

Mengambil Upeti

Telah mengabarkan kepada kepada Muhammad bin Yusuf telah menceritakan kepada kami Ibnu 'Uyainah dari 'Amr dari Bajalah ia berkata; aku mendengarnya berkata; "Umar tidak pernah mengambil Jizyah (pajak) dari orang-orang Majusi hingga Abdurrahman bin 'Auf bersaksi bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengambilnya dari orang-orang Majusi Hajar."

HR. Darimi

Memaafkan Pembunuh • Pembatalan Qisas

Telah mengabarkan kepada kami Ahmad bin Abdullah Al Hamdani telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari 'Auf dari Hamzah Abu Umar dari 'Alqamah bin Wa`il Al Hadhrami dari ayahnya yaitu Wa`il bin Hujr ia berkata;

"Aku menyaksikan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika didatangkan seorang pembunuh yang dituntun oleh keluarga terbunuh dalam keadaan terikat. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepada wali korban itu: "Apakah engkau mema'afkan?" Ia berkata; "Tidak." Beliau bersabda: "Apakah engkau meminta tebusan?" Ia berkata; "Tidak." Beliau bersabda: "Apakah engkau akan membunuhnya?" Ia berkata; "Ya." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sekiranya engkau memaafkannya, maka ia akan membawa dosamu dan dosa sahabatmu." Wa`il bin Hujr berkata; "Kemudian wali korban membiarkannya. Wa`il berkata; "Setelah itu aku melihat orang yang membunuh menarik tali kekangnya dan wali orang yang dibunuh tersebut telah mema'afkannya."

HR. Darimi

Pesta Pernikahan Sampai 3 Hari Itu Riya'

Telah mengabarkan kepada kami 'Affan telah menceritakan kepada kami Hammam telah menceritakan kepada kami Qatadah dari Al Hasan dari Abdullah bin Utsman Ats Tsaqafi -dari seorang laki-laki penduduk Tsaqif yang buta matanya, ia biasa di sebut-sebut dengan kebaikannya, maksudnya dipuji dengan kebaikan, kalau tidak salah namanya adalah- Zuhair bin Utsman -aku tidak tahu siapa nama aslinya- ia berkata; bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Pesta pernikahan (yang di selenggarakan) pada hari pertama adalah hak, hari keduanya adalah kebaikan dan hari ketiganya adalah sum'ah dan riya`." Qatadah berkata; telah menceritakan kepadaku seorang laki-laki dari Sa'id bin Al Musayyab bahwa ia diundang (pesta pernikahan) pada hari pertama, lalu ia memenuhi undangan tersebut, dan diundang pada hari kedua, dan dia memenuhi undangan tersebut, ketika di undang pada hari ketiga, ia melempar utusan (orang yang mengundang) dengan kerikil, dan tidak memenuhi undangan tersebut, Sa'id bin Musayyab lalu berkata; "orang yang melakukan hal ini adalah sum'ah dan riya`."

HR. Darimi

Binatang Buas Bertaring Haram

Telah mengabarkan kepada kami Khalid bin Makhlad telah menceritakan kepada kami Malik dari Ibnu Syihab dari Abu Idris Al Khaulani dari Abu Tsa'labah Al Khusyani, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang memakan setiap binatang buas yang bertaring.".

HR. Darimi

Lama Dan Panjang Sholat Dhuhur Dan Ashar

Telah mengabarkan kepada kami Yahya bin Hammad telah menceritakan kepada kami Abu 'Uwanah dari Manshur bin Zadan dari Al Walid Abu Bisyr dari Abu Ash Shiddiq An Naji dari Abu Sa'id, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berdiri pada dua rakaat pertama shalat zhuhur kira-kira sekadar bacaan tiga puluh ayat, dan pada dua dua rakaat yang lainnya kira-kira setengah dari yang pertama. Sedangkan pada shalat asar seukuran dua rakaat terakhir dari shalat zhuhur, dan pada dua rakaat yang terakhir setengah dari itu." Telah mengabarkan kepada kami 'Amru bin 'Aun telah menceritakan kepada kami Husyaim dari Manshur dari Al Walid Abu Bisyr dari Abu Ash Shiddiq dari Abu Sa'id sama seperti itu. Hanya ia menambahkan, "Seukuran bacaan surat As Sajdah."

HR. Darimi

Menahan Diri Untuk Tidak Sholat Saat Haid

Telah mengabarkan kepada kami Hajjaj telah menceritakan kepada kami Hammad dari Yunus dari Al Hasan ia berkata:

"Apabila seorang wanita yang sedang haid melihat darah segar (yang mengalir) sehari atau dua hari setelah ia mandi hadats, maka ia harus menahan (tidak mengerjakan) shalat selama sehari, kemudian setelah itu (ia menjadi) wanita yang mengalami istihadhah".

HR. Darimi

Amalan Adalah Sebagai Jalan, Semua Tergantung Dari Ridho Allah

Telah menceritakan kepada kami Affan, telah menceritakan kepada kami Wuhaib, dia berkata; telah menceritakan kepada kami Musa bin 'Uqbah, dia berkata; saya telah mendengar Abu Salamah bin Abdurrahman bin 'Auf menceritakan dari Aisyah, istri Nabi Shallallahu'alaihiwasallam, bahwasanya dia berkata; Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Lakukanlah amalan dengan sederhana dan istiqamah, dan usahakanlah untuk benar dan sederhana, dan berilah kabar gembira bahwa seseorang tidak akan sekali-kali masuk surga karena amalannya." Mereka bertanya; "Begitu juga engkau ya Rasulullah.?" beliau bersabda: "Begitu juga aku. Hanya saja Allah AzzaWaJalla telah meliputiku dengan dengan rahmatnya. Dan ketahuilah, bahwa amalan yang paling dicintai oleh Allah AzzaWaJalla adalah yang paling kontinyu, sekalipun sedikit."

HR. Ahmad

Memberi Salam

Telah menceritakan kepada kami Abu 'Abdur Rahman Telah menceritakan kepada kami Haiwah berkata: Telah mengkhabarkan kepadaku Abu Hani` dari Abu 'Ali Al Janbi dari Fadlalah bin 'Ubaid dari Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Orang yang berkendara mengucap salam kepada orang yang berjalan dan orang yang sedikit mengucap salam kepada orang yang banyak."

HR. Ahmad

Misteri Hilangnya Satu Ayat Surat Al Ahzab

Abdullah menceritakan kepada kami, ia berkata; aku mendapatkan hadits ini dalam kitab ayahku dengan tulisan tangannya.

Telah menceritakan kepada kami Al Hakam bin Nafi' telah menceritakan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhri telah menceritakan kepadaku Kharijah bin Zaid bahwa Zaid bin Tsabit berkata,

"Ketika kami menyalin naskah-naskah Al-Qur'an, hilanglah satu ayat dari surat Al Ahzab yang pernah aku Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membacanya. Aku berusaha mencarinya tapi tidak mendapatkannya pada seorang pun kecuali pada Khuzaimah bin Tsabit Al Anshari, seseorang yang persaksiannya dijadikan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan persaksian dua orang laki-laki. Yaitu firman Allah Azza Wa Jalla: '(Di antara orang-orang mu'min itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah) ' (Qs. Al Ahzab: 23).

HR. Ahmad

Tetangga Lebih Berhak Untuk Diajak Berinteraksi Sosial

Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Sulaiman Telah menceritakan kepada kami Abdullah Abu Ya'la Ath Tha`if dari Amru bin Syarid dari bapaknya -dan diriwayatkan dari jalur lain- Abu Amir berkata, Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abdurrahman bin Ya'la ia berkata, saya mendengar Amru bin Syarid menceritakan dari bapaknya ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seorang tetangga adalah lebih berhak ditetanggai (diajak berinteraksi sosial) daripada selainnya." Abu Amir berkata dalam haditsnya; "Al Mar`u (seseorang itu) lebih berhak."

HR. Ahmad

Mencintai Madinah

Telah menceritakan kepada kami Ibrahim telah menceritakan kepada kami al-Harits bin 'Umair dari Humaid, at-thowil dari Anas, Nabi Shallallahu'alaihi wa Sallam jika tiba dari suatu perjalanan dan melihat ke dinding-dinding Madinah, beliau percepat untanya dan jika diatas kendaraannya, ditarik-tariknya, karena begitu cintanya kepada Madinah.

HR. Ahmad

Sholatlah Dalam Keadaan Suci

Telah menceritakan kepada kami Waki' berkata; telah menceritakan kepada kami Dawud Al Adawi dari bapaknya dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jangan sampai salah seorang dari kalian shalat sedang pada dirinya terdapat kotoran tinja dan air kencing."

HR. Ahmad

Yang Menyaksikan Dan Yang Disaksikan

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Yunus berkata;

aku mendengar 'Ammar pelayan Bani Hasyim menceritakan, bahwasanya dia berkata tentang ayat: "dan yang menyaksikan dan yang disaksikan" ia berkata; "Yang menyaksikan adalah pada hari jum'at, yang disaksikan adalah pada hari 'Arafah dan yang dijanjikan adalah hari kiamat."

HR. Ahmad

Ancaman Untuk Yang Mencampuri Harga Kaum Muslimin

Telah menceritakan kepada kami Abdushamad, telah menceritakan kepada kami Yazid yaitu Ibnu Murrah Abu Al Mu'alla dari Al Hasan, dia menuturkan bahwa Ma'qil bin Yasar sedang menderita sakit yang cukup serius.

Kemudian 'Ubaidullah bin Ziyad datang menjenguknya. Katanya, "Wahai Ma'qil, tahukah engkau bahwa aku telah menumpahkan darah?" Dia berkata; "Aku tidak tahu." Katanya lagi, "Apakah kau tahu bahwa aku turut campur dalam (penentuan) harga barang kaum muslimin?" Dia berkata; "Aku tidak tahu." Lalu Ma'qil berkata; "Dudukkanlah aku!." Lalu dia melanjutkan; "Dengarlahlah wahai 'Ubaidullah, kuberitahu kau sesuatu yang tidak hanya sekali dua kali aku mendengarnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.

Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa sedikit saja mencampuri harga kaum muslimin untuk menjadikannya mahal untuk mereka, maka sesungguhnya Allah Tabaraka wa Ta'ala akan benar-benar mendudukkannya di atas tulang dari api pada hari Kiamat kelak." Dia berkata; "Apakah kau mendengarnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?" Dia menjawab, "Benar, bukan hanya sekali atau dua kali."

HR. Ahmad

Pahala Melimpah Untuk Laki Laki Yang Sholat Di Masjid

Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ishaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Lahi'ah dari seorang Syaikh dari Ma'afir ia berkata, saya mendengar Uqbah bin Amir Al Juhani berkata,

"Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika seorang laki-laki berwudlu kemudian mendatangi Masjid, maka Allah 'azza wajalla akan mencacat baginya setiap langkah kaki yang ia ayunkan dengan sepuluh kebaikan. Dan jika kemudian ia shalat di dalam Masjid lalu duduk di situ, maka ia seperti orang yang berpuasa yang khusyu' (dalam ketaatan) dan hingga ia kembali pulang."

HR. Ahmad

Mengutamakan Memilih Istri Gadis

Telah bercerita kepada kami Muhammad bin Abu 'Adi dari Sulaiman At-Tamimi dari Abu Nadlroh dari Jabir berkata;

saya berjalan diatas untaku yang berada di barisab belakang suatu rombongan. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memukulnya sekali, atau berkata; lalu beliau mengerakkan agar mau bergerak satu kali. Saya menjadi di barisan paling depan, namun saya tertahan kembali. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mendatangiku dan bertanya, 'Maukah kau jual kepadaku dengan harga sekian dan sekian, semoga Alloh mengampunimu.' (Jabir bin Abdullah radliyallahu'anhuma) menjawab, 'Ya Wahai Rasulullah', lalu beliau menambahinya. Beliau bertanya, 'Maukah kau jual kepadaku dengan harga sekian dan sekian, semoga Alloh mengampunimu.' (Jabir bin Abdullah radliyallahu'anhuma) menjawab, 'Ya Wahai Rasulullah', Sulaiman berkata; saya tidak tahu berapa kali mengatakan hal itu. Apakah kau mau menjual kepadaku dengan harga sekian dan sekian. Lalu beliau bertanya, 'Apakah kamu telah menikah setelah bapakmu (meninggal)? ' Dia menjawab, 'Ya.' Beliau bertanya gadis atau janda? Dia menjawab, janda. Beliau bersabda: "Kenapa tidak kau nikahi gadis saja, kamu bisa bermain-main dengannya dan dia bermain-main denganmu. Dia bisa membuatmu tertawa dan kamu bisa membuat dia tertawa?."

HR. Ahmad

Rasulullah Menolak Membatalkan Baiat

Telah mengabarkan kepada kami Qutaibah dari Malik dari Muhammad bin Al Munkadir dari Jabir bin Abdullah bahwa seorang badui membai'at Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk masuk Islam. Kemudian orang badui tersebut tertimpa penyakit demam di Madinah kemudian orang badui tersebut kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata; wahai Rasulullah, batalkan bai'atku, kemudian beliau menolak, kemudian ia datang kepada beliau dan berkata; batalkan bai'atku. Kemudian beliau menolak, lalu orang badui tersebut keluar. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Madinah seperti alat peniup api tukang besi yang menghilangkan kotoran serta memurnikan yang baiknya."

HR. Nasa'i

Ketika Anak Kecil Didoakan Rasulullah Untuk Memilih Ayahnya

Telah mengabarkan kepada kami Mahmud bin Ghailan ia berkata; telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq ia berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Utsman Al Batti dari Abdul Hamid bin Salamah Al Anshari dari ayahnya dari kakeknya, bahwa ia masuk Islam namun isterinya menolak untuk masuk Islam. Kemudian anak kecil mereka berdua yang belum baligh datang, kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mendudukkan ayah di sini dan ibu di sini, kemudian menyuruh anak tersebut untuk memilih. Kemudian beliau mengucapkan: "Ya Allah, berilah ia petunjuk menuju ayahnya."

HR. Nasa'i

Inilah 5 Binatang Yang Boleh Dibunuh

Telah mengabarkan kepada kami Isa bin Ibrahim, ia berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb, ia berkata; telah memberitakan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab bahwa Salim bin Abdullah telah mengabarkan kepadanya bahwa Abdullah bin Umar berkata; Hafshah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Lima binatang melata yang tidak berdosa bagi orang yang membunuhnya, yaitu Kalajengking, Burung Gagak, Burung Rajawali, Tikus, dan Anjing gila."

HR. Nasa'i

Rasulullah Saja Meminta Perlindungan Siksa Kubur, Masak Kita Nggak


Rasulullah Saja Meminta Perlindungan Siksa Kubur, Masak Kita Nggak

Telah mengabarkan kepada kami 'Amru bin Sawwad bin Al Aswad bin 'Amru dari Ibnu Wahb dia berkata;

telah menceritakan kepada kami Yunus bin Yazid dari Ibnu Syihab dari Humaid bin 'Abdurrahman dari Abu Hurairah dia berkata;

"Aku mendengar setelah itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meminta perlindungan dari siksa kubur."

HR. Nasa'i

Penghalal Pacuan Kuda

Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Yahya bin Sa'id bahwa ia mendengar Sa'id bin Musayyab berkata, "Tidak mengapa pacuan kuda dilakukan apabila ada penghalalnya. Jika dia menang maka dia berhak mengambil taruhan, dan jika kalah maka dia tidak wajib membayar sesuatupun."

HR. Malik

Mencukur Rambut

Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Nafi' dari Abdullah bin Umar bahwa Umar bin Khaththab berkata, "Barangsiapa mengepang rambutnya, maka hendaklah ia mencukur rambutnya dan jangan menyerupai kuciran.

HR. Malik

Istighfar Yang Paling Baik

Telah mengabarkan kepada kami Amru bin Ali ia berkata; telah menceritakan kepada kami Yazid -yaitu Ibnu Zurai'- ia berkata; telah menceritakan kepada kami Husain Al Mu'allim dari Abdullah bin Buraidah dari Busyair bin Ka'b dari Syaddad bin Aus dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Sesungguhnya istighfar yang paling baik adalah; jika seorang hamba mengucapkan: "ALLAHUMMA ANTA RABBI LAA ILAAHA ILLA ANTA KHALAQTANI WA ANA 'ABDUKA WA ANA 'ALA 'AHDIKA WA WA'DIKA MASTATHA'TU A'UUDZU BIKA MIN SYARRI MAA SHANA'TU ABUU`U LAKA BIDZANBI WA ABUU`U LAKA BINI'MATIKA 'ALAYYA FAGHFIRLI FA INNAHU LAA YAGHFIRU ADZ DZUNUUBA ILLA ANTA (Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi selain Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku menetapi perjanjian-Mu dan janji-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui dosaku kepada-Mu dan aku akui nikmat-Mu kepadaku, maka ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain-Mu) '. Jika ia mengucapkan di waktu subuh dengan penuh keyakinan lalu meninggal, maka ia akan masuk surga. Dan jika ia membacanya di waktu sore dengan penuh keyakinan lalu meninggal, maka ia akan masuk surga." Namun Al Walid bin Tsa'labah menyelisihi riwayat hadits ini.

HR. Nasa'i

Sifat Surga Dan Neraka

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa minta surga kepada Allah sebanyak tiga kali, maka surga akan berkata; 'Ya Allah, masukkanlah ia ke dalam surga'. Dan barangsiapa minta agar dijauhkan dari neraka sebanyak tiga kali, maka neraka akan berkata; 'Ya Allah, jauhkanlah ia dari neraka'."

(HR. Nasa'i)

www.islam-nasehat.tk

Antara Rambut Dan Lalat

Telah mengkhabarkan kepada kami Ahmad bin Harb, dia berkata; telah menceritakan kepada kami Qasim, dia berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Ashim bin Kulaib dari ayahnya dari Wail bin Hujr, dia berkata; "Saya datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sedang saya mempunyai rambut yang mejuntai ke bahu, beliau bersabda: "Lalat." Saya mengira bahwa yang beliau maksudkan adalah saya, lalu saya pergi dan memotongnya kemudian beliau bersabda kepadaku: "Aku tidak memaksudkan dirimu tapi ini lebih baik."

HR. Nasa'i

Mendoakan Dengan Menyentuh Rambut

Telah mengkhabarkan kepada kami Ibrahim bin Al Mustamir Al 'Uruqi, dia berkata; telah menceritakan kepada kami Ash Shalt bin Muhammad, dia berkata; telah menceritakan kepada kami Ghassan bin Al Agharr bin Hushain An Nahsyali, dia berkata; telah menceritakan kepadaku pamanku yaitu Ziyad bin Al Hushain dari ayahnya, dia berkata; "Tatkala Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tiba di Madinah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya: "Mendekatlah kepadaku." Kemudian dia mendekat kepada beliau kemudian beliau meletakkan tangannya pada rambutnya yang dijalin dan menggerakkan tangannya serta mendoakan keberkahan untuknya."

HR. Nasa'i

Beriman Pada Allah Dan Hari Akhir

Telah mengabarkan kepada kami Hannad bin As Sarri dari Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Zaid bin wahb dari Abdurrahman bin Abdu Rabbil Ka'bah, ia berkata; saya sampai kepada Abdullah bin 'Amr dan ia dalam keadaan duduk di bawah naungan Ka'bah dan orang-orang berkumpul mengerumuninya. Abdurrahman berkata; saya mendengar ia berkata; ketika kami bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam suatu safar kemudian kami singgah disuatu tempat, diantara kami ada yang mendirikan tenda, dan diantara kami ada yang berlomba memanah, serta diantara kami ada yang sedang mengeluarkan kuda menuju tempat merumput, tiba- tiba penyeru Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyeru; shalat berjama'ah! Maka kami berkumpul lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri dan berkhutbah kepada kami, beliau bersabda: "Sesungguhnya sesungguhnya tidak ada seorangpun nabi sebelumku melainkan ia akan menunjukkan umatnya kepada apa yang ia ketahui sebagai kebaikan untuk mereka, dan memperingatkan mereka terhadap apa yang ia ketahui sebagai keburukan bagi mereka dan umat kalian ini dijadikan keselamatannya dari apa yang membahakan agama ada dipermulaan mereka dan orang terakhir diantara mereka akan tertimpa bencana dan perkara-perkara yang mereka ingkari. Akan datang berbagai fitnah kemudian sebagian mereka mendorong sebagian yang lain, kemudian datang sebuah fitnah lalu seorang mukmin akan mengatakan; inilah kebinasaanku, kemudian fitnah tersebut hilang kemudian datang lalu ia berkata; ini adalah kebinasaanku, kemudian fitnah tersebut hilang. Barang siapa diantara kalian yang ingin dijauhkan dari Neraka dan masuk Surga maka hendaknya kematian menjemputnya dalam keadaan beriman kepada Allah dan Hari Akhir, dan hendaknya ia memberikan kepada manusia apa yang ia senang untuk diberikan kepadanya. Barang siapa yang membai'at seorang imam kemudian ia memberikan tangannya serta buah hatinya maka hendaknya ia mentaatinya sesuai dengan kemampuannya, kemudian apabila ada orang yang merebutnya maka penggallahnya." Kemudian saya mendekat kepada beliau dan berkata; apakah engkau mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan hal ini? Maka ia berkata; ya. Dan ia menyebutkan hadits tersebut.

HR. Nasa'i

Membayar Kafarah Sumpah

Telah mengabarkan kepada kami Hannad bin As Sari dari Abu Bakr bin 'Ayyasy dari Abdul Aziz bin Rafi' dari Tamim bin Tharafah dari Adi bin Hatim berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa bersumpah dengan suatu sumpah kemudian melihat yang lainnya lebih baik darinya, maka hendaknya ia meninggalkan sumpahnya dan melakukan sesuatu yang lebih baik serta membayar kafarah sumpahnya."

HR. Nasa'i

Mengharap Pahala Dari Menafkahi

Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Basysyar dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Adi bin Tsabit dia berkata; Aku mendengar 'Abdullah bin Yazid Al Anshari menceritakan dari Abu Mas'ud dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Jika seseorang memberikan nafkah kepada keluarganya dan ia mengharapkan pahalanya, hal itu adalah sedekah baginya."

HR. Nasa'i

Barisan 120 Penghuni Surga

Telah menceritakan kepada kami Husain bin Yazid Ath Thahhan Al Kufi telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudlail dari Dlirar bin Murrah dari Muharib bin Ditsar dari Ibnu Buraidah dari ayahnya berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Penghuni surga itu sebanyak seratus duapuluh baris, delapan puluh diantaranya dari ummat ini dan empatpuluhnya dari seluruh ummat." Berkata Abu Isa: Hadits ini hasan. Hadits ini diriwayatkan dari 'Alqamah bin Murtsid dari Sulaiman bin Buraidah dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam secara mursal. Diantara mereka ada yang berkata: Dari Sulaiman bin Buraidah dari ayahnya dan hadits Abu Sinan bin Ditsar adalah hadits hasan, namanya Dlirar bin Murrah dan Abu Sinan Asy Syaibani namanya Sa'id bin Sinan, ia orang Bashrah, Abu Sinan Asy Syami namanya 'Isa bin Sinan adalah orang Qasmali.

HR. Tirmidzi

Search Now

Featured Post

Menghinakan Orang Kafir Dengan Syair

اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا سَوَآءٌ عَلَيْهِمْ ءَاَنْذَرْتَهُمْ اَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ  لَا يُؤْمِنُوْنَ Sesungguhnya orang-orang kafir, sam...

Related